Selaksa kata yang terpendam, kini hanya menyiksaku..
Yang sudah kau lumpuhkan dendan penjara sunyi..
Dan sepi ini makin membuat langgam'' kelam..
Lagu syahdu yang menjadi buaian hayalku, melingkar mendekap jiwa yang terjerat rasa...
Kau begitu indah merelung dalam kalbuku...
Sungguh rinduku tak bergeming karna ulahmu yang tak pernah kau sadari..
Duhai engkaulah yang selalu mengeram sunyi ini..menetaskan rindu dalam ingatanku..
Sungguh aku tak mampu meresainya....
waktu makin menggigilkan Sepi dikisahku yang tak berujung pada sebuah raga.. Larut hayalku dalam renungan jiwa.. Hati hanya mampu mengenang.. Mengungkap masalalu yang kian menghilang.. tapi jiwaTerasa dibuai rindu... ingin rasanya menitip ucapku pada angin nan lalu... namun terdiam mulutku menggumam,,, kapan diri menuai tentram..demi cinta terkasih....
Rabu, 22 Juni 2011
Rinduku seluas sajakmu
Diperjalanan waktu...
Kusemai tiap bait bait indahmu..
Yang terus membuatku terpesona..
Entahlah.. Tak ada kata yang bisa ku persembahkan untukmu,
selain rinduku yang kian memeluk sunyi..mu.
Memilin tiap aksara yang kau petik dalam sajak sajak indah..
Satu persatu deratnya menyentuh hatiku..
Seperti itulah rinduku untukmu..
Walau aku tak seluas mengenalmu..
Hamparan kata yang gemulai membelaiku..dan membuatku terjatuh lunglai...
Dipelukan sunyi...
Kau memang benar adalah pesona waktuku..
Yang selalu berdiam diantara luas sajak''mu...
Kusemai tiap bait bait indahmu..
Yang terus membuatku terpesona..
Entahlah.. Tak ada kata yang bisa ku persembahkan untukmu,
selain rinduku yang kian memeluk sunyi..mu.
Memilin tiap aksara yang kau petik dalam sajak sajak indah..
Satu persatu deratnya menyentuh hatiku..
Seperti itulah rinduku untukmu..
Walau aku tak seluas mengenalmu..
Hamparan kata yang gemulai membelaiku..dan membuatku terjatuh lunglai...
Dipelukan sunyi...
Kau memang benar adalah pesona waktuku..
Yang selalu berdiam diantara luas sajak''mu...
Mimpi ini lagu sepiku
Luas menerawang tanpa ragu..
Menelusup diruas rindu yang bertabuh..
Melumuri sunyi dengan lagu lagu sepi..
Kidung cinta menyayat dipertengahan malam..
Sang Pesona waktu selalu membuat rona hati..
selalu dan selalu ku senandungkan riuh rindu tanpa penat merajah..
Kau mimpi'ku diantara kelamnya waktu..
Dekat namun tak pernah rekat..
Kuingin bermimpi.. Menabur benih benih sunyi ditaman tempatku semaikan rindu..
Namun hanyalah menjadi lagu lagu sepiku..
Dikala hatiku benar benar tersuruk oleh cahaya cinta..
Tiada penjera derat resahku ini..
Terus saja menukik lelaku jejakku..
Kepergian dan kehilangan tanpa cemburu..mendenguskan sunyi dipenjuru bumi gundahku... Seterus melangkah dan aku hanya bisa mendesah tanpa lega..
Menelusup diruas rindu yang bertabuh..
Melumuri sunyi dengan lagu lagu sepi..
Kidung cinta menyayat dipertengahan malam..
Sang Pesona waktu selalu membuat rona hati..
selalu dan selalu ku senandungkan riuh rindu tanpa penat merajah..
Kau mimpi'ku diantara kelamnya waktu..
Dekat namun tak pernah rekat..
Kuingin bermimpi.. Menabur benih benih sunyi ditaman tempatku semaikan rindu..
Namun hanyalah menjadi lagu lagu sepiku..
Dikala hatiku benar benar tersuruk oleh cahaya cinta..
Tiada penjera derat resahku ini..
Terus saja menukik lelaku jejakku..
Kepergian dan kehilangan tanpa cemburu..mendenguskan sunyi dipenjuru bumi gundahku... Seterus melangkah dan aku hanya bisa mendesah tanpa lega..
Kau kembara Sang
Kau ingin tau setiap kali aku bercerita siapa itu sahabat sepiku..
Kau selalu ingin tau...
Sang....???
Itu sahabat sepiku...
Seperti dirimu...
Pertama kali menghibur setiap desah sunyiku...
Sang Penanti.. Dia sama sepertimu..
Memberikan wibawa disetiap resahku..
Memberi pelangi warna warni dirinduku...
Kutuang ribuan pekat sunyi setiap malam,, namun Sang memberi pendar pendar keindahan dilingkar desahku..
Aku terpaut rinduku menjadi satu cahaya cinta..
Membuat Sang pergi tanpa pertanyaan...
Sepertimu sekarang kaulah kini kembara Sang Penanti...
Sahabat sepi yang kini hanya menepi diingatanku..
Kau membuat rajut rajut rinduku kian kusut..
Kau selalu ingin tau...
Sang....???
Itu sahabat sepiku...
Seperti dirimu...
Pertama kali menghibur setiap desah sunyiku...
Sang Penanti.. Dia sama sepertimu..
Memberikan wibawa disetiap resahku..
Memberi pelangi warna warni dirinduku...
Kutuang ribuan pekat sunyi setiap malam,, namun Sang memberi pendar pendar keindahan dilingkar desahku..
Aku terpaut rinduku menjadi satu cahaya cinta..
Membuat Sang pergi tanpa pertanyaan...
Sepertimu sekarang kaulah kini kembara Sang Penanti...
Sahabat sepi yang kini hanya menepi diingatanku..
Kau membuat rajut rajut rinduku kian kusut..
Waktu Yang Hilang
Detik detik ini terlalu lama kurasakan, setiap deratnya kuhitung tiada henti. Kian menjelma rindu rinduku yang menyadap tiap desah waktu.
Kau yang tercipta diantara riuh resahku sedikit menghilang tiada lagi sapa...
Kau makin menjauhkan dirimu sedang aku masih ingin mengkerap rindu dipelukmu..
Mengapa waktu yang hilang ini menjadi alasanmu, untuk tak lagi menyapaku..
Mengapa harus aku kehilanganmu..
Mengapa rinduku yang menjadi pertaruhan waktu....hmm
Kau yang tercipta diantara riuh resahku sedikit menghilang tiada lagi sapa...
Kau makin menjauhkan dirimu sedang aku masih ingin mengkerap rindu dipelukmu..
Mengapa waktu yang hilang ini menjadi alasanmu, untuk tak lagi menyapaku..
Mengapa harus aku kehilanganmu..
Mengapa rinduku yang menjadi pertaruhan waktu....hmm
Senin, 13 Juni 2011
Terus menerus
Cinta oh cinta...
Mengapa harus kucari lagi..
Dan kesanggupan yang menyiksaku..
Tentang kekalahan yang pernah kualami..
Kini..mengapa mesti kulewati lagi,, jalan yang terjal dan begitu banyak persimpangan..
Sedang usiaku bukan lagi muda..
Bahkan duniaku sudah jauh meninggalkanku..
Haruskah aku masuki dunia lain yang membawaku kemasalalu..
Tentang perjuangan cinta...
Yang terus menerus menciptakan airmata..
Dan kini aku terjerembab dalam kerinduan tanpa ampun.
Dan tak mampu kubendung.
Mengapa harus kucari lagi..
Dan kesanggupan yang menyiksaku..
Tentang kekalahan yang pernah kualami..
Kini..mengapa mesti kulewati lagi,, jalan yang terjal dan begitu banyak persimpangan..
Sedang usiaku bukan lagi muda..
Bahkan duniaku sudah jauh meninggalkanku..
Haruskah aku masuki dunia lain yang membawaku kemasalalu..
Tentang perjuangan cinta...
Yang terus menerus menciptakan airmata..
Dan kini aku terjerembab dalam kerinduan tanpa ampun.
Dan tak mampu kubendung.
Kau telah Menawan Hatiku
Teramat indah mesti kusadur setiap kata katamu,,
melantun merdu menggema didadaku,,
aku terbuai merasuk kedalam cernaan ingatan..
Tentangmu yang menawan hatiku..
Entah dengan sekumpulan bahasa apa mesti kuluapkan rasa bahagiaku..
Sedang aku ingin sekali memelukmu..
Menumpahkan resak kerinduanku yang tertahsan oleh eaktu..
Kau benar benar telah memenjarakan hatiku..
Aku tak bisa melepaskan rasa ini..
Karna begitu indah dan terlalu sakit mesti ku tinggalkan...
melantun merdu menggema didadaku,,
aku terbuai merasuk kedalam cernaan ingatan..
Tentangmu yang menawan hatiku..
Entah dengan sekumpulan bahasa apa mesti kuluapkan rasa bahagiaku..
Sedang aku ingin sekali memelukmu..
Menumpahkan resak kerinduanku yang tertahsan oleh eaktu..
Kau benar benar telah memenjarakan hatiku..
Aku tak bisa melepaskan rasa ini..
Karna begitu indah dan terlalu sakit mesti ku tinggalkan...
Sabtu, 04 Juni 2011
'Ya SudahLah'
Kilas hari hari kian jenuh...
Sembilu menjarah luka yang masih saja berdarah..
Sakit..aku sangat merasakannya..
Ya SudahLah.. Aku sangat bosan..
Tak ada yang membuatku bahagia..
Nyata atau ilusi makin menyiksaku...
Hanya kepada Ilahi kupersembahkan resahku..
Biarlah kan kujalani saja..
Kan kuikuti lelaku waktu yang masih memberiku kepercayaan..
Aku tak mau menyayat hidupku kian tersuruk kedalam duka yang panjang..
Ya SudahLah...aku bosan...!!
Bosan dengan Fatamorgana...
Sembilu menjarah luka yang masih saja berdarah..
Sakit..aku sangat merasakannya..
Ya SudahLah.. Aku sangat bosan..
Tak ada yang membuatku bahagia..
Nyata atau ilusi makin menyiksaku...
Hanya kepada Ilahi kupersembahkan resahku..
Biarlah kan kujalani saja..
Kan kuikuti lelaku waktu yang masih memberiku kepercayaan..
Aku tak mau menyayat hidupku kian tersuruk kedalam duka yang panjang..
Ya SudahLah...aku bosan...!!
Bosan dengan Fatamorgana...
'Mungkin saja Hilang'
Kuhiasi waktu dengan puntalan rindu...
Senyum, rekah ruah diantara binar sang pesona..
Tenggelam begitu dalam, hingga jiwaku kian jelaga..
Kantuk raga tak lagi menjadi palang.. Terus menyeru rindu dipenjuru bumi..
Hm..ilusi tertinggi, makin menjulang dicakrawala.
Namun.. Apa mesti kupintal lagi..
Ketika saja langkahku terhambat..
Dan desau sunyi makin merajam..
Aku seakan kehilangan..
Tak ada yang kubanggakan lagi pada waktu..
Tentang rindu yang setiap malam kusenandungkan..
Dan cemburuku kian menjadi penerang langkah..
Aku tersuruk..dan terjungkal..
Tanpa mampu melambaikan tangan untuk terahir kali pada sang pesona waktu...
Dan mungkin saja kehilangan adalah daftar terpanjang kenangan..
Senyum, rekah ruah diantara binar sang pesona..
Tenggelam begitu dalam, hingga jiwaku kian jelaga..
Kantuk raga tak lagi menjadi palang.. Terus menyeru rindu dipenjuru bumi..
Hm..ilusi tertinggi, makin menjulang dicakrawala.
Namun.. Apa mesti kupintal lagi..
Ketika saja langkahku terhambat..
Dan desau sunyi makin merajam..
Aku seakan kehilangan..
Tak ada yang kubanggakan lagi pada waktu..
Tentang rindu yang setiap malam kusenandungkan..
Dan cemburuku kian menjadi penerang langkah..
Aku tersuruk..dan terjungkal..
Tanpa mampu melambaikan tangan untuk terahir kali pada sang pesona waktu...
Dan mungkin saja kehilangan adalah daftar terpanjang kenangan..
Kerinduan ini sangat sakit
Saat kuceritakan tentang masalalu..
Begitu sakit bila harus kukenang kembali..
Apa lagi akan terulang untuk kedua kali..
Kepusara dimana hidupku, terombang ambing oleh biduk yang tak terarah..
Setelah bulan bulan berganti tahun..
Kutemui seonggok cinta..
Dan mengajakku keilusi tentang masadepan..
Namun aku harus menyadari...
Mencintai itu lebih sakit ternyata, daripada mengingat kenangan...
Terlalu dan teramat sakit dari pahitnya masalalu...
Kini...???
Setiap malam kuhabiskan kerinduan diatas kanvas dengan tintah airmata...
Kuhidmati tangisan dengan rintih doa Kepada-NYA..
Satukan dua jiwa menjadi satu tujuan..
Melewati waktu dengan riuh rindu, diatas luka yang masih basah...
Benar benar begini rasanya mencinta disatu sisi...
Bahkan cinta pada pandangan pertama, kata orang bilang...
Ternyata itu tidak menurutku..?
Sedangkan aku tak tau siapa gerangan yang tiba tiba saja..
Hadir disinggasana hatiku..???
Dan cintaku makin menyesak kesanubari...
Tertawa tersendak selalu menghakimi..
Dan lembar lembar malam tak pernah memberi jawabam..
Kerinduanku yang kian menyakitiku..
Namun aku terlalu ingin mencintai...
Begitu sakit bila harus kukenang kembali..
Apa lagi akan terulang untuk kedua kali..
Kepusara dimana hidupku, terombang ambing oleh biduk yang tak terarah..
Setelah bulan bulan berganti tahun..
Kutemui seonggok cinta..
Dan mengajakku keilusi tentang masadepan..
Namun aku harus menyadari...
Mencintai itu lebih sakit ternyata, daripada mengingat kenangan...
Terlalu dan teramat sakit dari pahitnya masalalu...
Kini...???
Setiap malam kuhabiskan kerinduan diatas kanvas dengan tintah airmata...
Kuhidmati tangisan dengan rintih doa Kepada-NYA..
Satukan dua jiwa menjadi satu tujuan..
Melewati waktu dengan riuh rindu, diatas luka yang masih basah...
Benar benar begini rasanya mencinta disatu sisi...
Bahkan cinta pada pandangan pertama, kata orang bilang...
Ternyata itu tidak menurutku..?
Sedangkan aku tak tau siapa gerangan yang tiba tiba saja..
Hadir disinggasana hatiku..???
Dan cintaku makin menyesak kesanubari...
Tertawa tersendak selalu menghakimi..
Dan lembar lembar malam tak pernah memberi jawabam..
Kerinduanku yang kian menyakitiku..
Namun aku terlalu ingin mencintai...
Kamis, 02 Juni 2011
Mentari tengah malam
Ingin selalu kutatap matamu dalam dalam,
namun sebelumnya tak pernah terjadi...
Karna dirimu selalu menghilang dipintu rahasia yang tak pernah kutau..
Setiap jejak jejak yang kau tinggali selalu terhela olehku..
Dengan nafas'' rindu yang mengendap endap masih mengikutimu..
Tiada lagi yang tersisa sukmaku..
Hanya jiwa yang kian syahdu merajut rahasiamu..
Yang selalu Menabur pesona, menebar aroma mewangi dimalam hari..
Saat mentari ingin terpejam menyelami mimpi mimpi..
Seketika terpingkal waktu menimang pendar pendar rindu, sesaat mentari terbangun dan kian mencumbu rindumu dibalik kelam..
namun sebelumnya tak pernah terjadi...
Karna dirimu selalu menghilang dipintu rahasia yang tak pernah kutau..
Setiap jejak jejak yang kau tinggali selalu terhela olehku..
Dengan nafas'' rindu yang mengendap endap masih mengikutimu..
Tiada lagi yang tersisa sukmaku..
Hanya jiwa yang kian syahdu merajut rahasiamu..
Yang selalu Menabur pesona, menebar aroma mewangi dimalam hari..
Saat mentari ingin terpejam menyelami mimpi mimpi..
Seketika terpingkal waktu menimang pendar pendar rindu, sesaat mentari terbangun dan kian mencumbu rindumu dibalik kelam..
Rindu tergaris
Tergaris rindu yang berpendar pendar tertebang sunyi yang menikam..
Saling silang menyilang titik sepi yang membuat sebuah parit parit rindu..
Ini suaraku menyusun senyum pada dia sang pecinta yang ada diseberang..
Bersama buntalan riuh sunyi yang terhela dengan hirupan rinduku..
Menghantar serapan rindu yang kini mengidap kerat dipalung jiwaku..
Meski rajutan garis mengecam jejakku, aku menyelinap kebawah ilusi..
mungkinkah..?
Mampu kurangkul, ketika langkah langkah kian menghilang meninggalkan rinduku..
Dan memalang lelaku jejakku...
Saling silang menyilang titik sepi yang membuat sebuah parit parit rindu..
Ini suaraku menyusun senyum pada dia sang pecinta yang ada diseberang..
Bersama buntalan riuh sunyi yang terhela dengan hirupan rinduku..
Menghantar serapan rindu yang kini mengidap kerat dipalung jiwaku..
Meski rajutan garis mengecam jejakku, aku menyelinap kebawah ilusi..
mungkinkah..?
Mampu kurangkul, ketika langkah langkah kian menghilang meninggalkan rinduku..
Dan memalang lelaku jejakku...
Langganan:
Postingan (Atom)
22 november 2022 selalu ada cerita yang harus dihapus walaupun kadang tidak senada dengan hati bahagia itu yang selalu menjadi bahan pereb...
-
Ku tau itu kau dalam desah malam kau perlahan datang. Tlah ku dengar langkahmu aku mengenalimu dengan jelas. Karna cinta ini menjadi jejak m...
-
"Malam ini.. Aku ingin berkisah tentang kamu... Kamu...ya kamu... Yang membuatku nenanggung rindu... Entah sudah habis berapa purn...