Rabu, 28 September 2011

Catatanku

Dalam Catatan arloji tua..
Yang setiap desah kujaga...
Dan kuperbaharui...
Dan saat ketika kugambarkan lelaki dalam pasungan sepi...
Tetapi Bukan hanya arloji itu yang tua..
usiaku pun semakin rabun tuk melukis wajahmu..
Dilekukan langit dibawah lengkung pelangi..
Hingga menjadi siluet mimpi...
Dalam kerinduan yang panjang..
Lihatlah ragaku kian menggigil..
Demam semakin tinggi yang tak berkesudahan..
Bergumul dalam fatamorgana..
Tentang Bayangan lelaki sepi
yang memicu arloji dan aku tanpa rambu...semakin menepi dalam ilusi...

Rabu, 21 September 2011

Terbuku relaTerbuku rela

Meniti lembar demi lembar resahku, dalam kanvas tanpa warna, dengan airmata yang menuntunku perlahan.
Hati yang menjadi mata, untuk kuberjalan dikegelapan ini.
Setiap tetes menjadi syair syair rasa yang terurai dan terpasrah..
Hasrat terperangkap rela membukukan gundah dalam jemari yang lelah..
Jiwa terpenjara dalam renungan yang membantah waktu...
Tersuruk dalam cengkraman kelam...
Terus berjalan dan berlari tuk menemukan kebahagiaan diri...
Namun tetap dalam kerinduan yang terdalam...
Kuharus merelakan langkah yang tak berarak dalam penantian.

Puing hati

Derita hati yang kian mengebat semakin menyita waktu...
Aku yang sekarat pada kejujuran dan kesetiaan...
Tersirat dalam bagian diri yang terjerat resah ini...
Ahhh...
Tak mampu memakai bahasa lain tuk membahagiakan hati, yang sudah hancur berkeping keping..
Bayangan cinta yang ingin kumiliki, selalu saja memaksaku tuk melepas rindu ini....
Andai saja kubisa dan sanggup menjadi penggoda...
Mungkin achh...
Mungkin aku bukan diriku....
Begitu hening palung hati ini...
Dalam kerinduan yang tiada bertepi...
Sampai kapan aku berendam dalam sepi dan meresapi puing hati....

Terobsesi

Senin, 19 September 2011

Akulah pemuja rahasia

Aku ingin memberitahumu
tentang aku yang selalu mengikuti jejakmu,
dan mengejar waktumu,
aku ingin menyampaikan sesuatu
yang ada dalam detak jantungku,
yang selalu memendam rindu padamu,
namun semua hanya imaji tertunda,
yang tak mampu terbuncah,
akulah pemuja rahasia, yang bersembunyi dibalik tirai sepimu.
Yang selalu menghantar syair syair kerinduan diruang tanpa makna...
Dan menyimpan kesedihan dan airmata diantara sastra yang terbata bata...
Yang membingkai aksara dari penyair ternama...
Karna kuingin persembahkan gubahanku untukmu, meski aku harus menerima jawaban yang sunyi....tentang ilusiku.

Selasa, 06 September 2011

Semu,kelam

Sengaja...
Kutelusuri bayang"mu diantara imaji sunyi...
Yang kian menyurukkanku kelembah sepi...
Kidung" rindu ini terus berpendar dikala gundah terus saja menyamar...
Meski kusulam dan kurenda hari hari ini dengan segumpal senyum,
tapi masih saja kurasakan ada pedih yang menyayat disini...
Didalam hati yang terdalam...
Yang menginginkanmu, menjadi naungan rinduku...
Ku tau...kau kembara kegelapan..
Yang menyamar bulan...
Yang selalu ingin kupeluk dan kucumbui....
Achh...halusinasi kian meranjak..
Hingga kelam membius ingatanku.....
Entah kau siapa...
Entah kau dimana...
Entah apa lah rasamu...
Semua semu dan kelam...
Sungguhkah kau benar tak mengerti arti dari resahku ini...../

Senin, 22 Agustus 2011

Aku lagi

Satu-satu kata terucap dari desah malam telah kusampaikan....
Tanpa ragu
tanpa malu
tanpa jemu
kian menggugu, nanar direlung kalbu..
Menyentuhmu
membelaimu
memanjakanmu
dalam rintihan kerinduanku....
Bahasa yang sama
bahasa yang tak pernah beda
bahasa yang mudah kau mengerti
ingin terus kupersembahkan gubahan hatiku....
Meski kutau jawaban malam, tentang rasa ini...
Hanya semu
hanya ilusi
hanya hayalan
hanya fatamorgana
kucumbui malam dalam syair-syair tanpa nyata,,,
hanya buaian hasrat semata..
Rindu yang terlunta dalam sepi
rindu yang tertindas diantara sunyi
rindu yang membara tanpa arah
retas sudah linangan menghulu kelajur kelam...
Semua mimpi tentangmu, tanpa termiliki....
Dalam makna sastra yang kian terbata...
Terjamah lantangku sangat kusut tebalut kalut...
Ma'af masih rindu yang sama..... Teruntukmu.../

Disini akuDisini aku

Aku tak bisa menebak kehadiranmu...
Kini jarak diantara kita benar benar telah menjauh...
Kau sungkan atau sudahpun merasa bosan...
Dalam tatap penuh tanya...
Perlahan dan sekejap selalu kubuka peraduan sunyimu...
Kubaca dan kubaca lagi...
Masih judul yang sama, yang kemarin dulu....
Meski masih kutemui senyum itu...
Senyum yang membayang setiap langkahku...
Senyummu yang membuatku merindukanmu walau semu...
Lihatlah sesekali disini,,,
tempat rinduku berpulang...
Meski judul tak lagi terimaji....
Disudut sepi tak berkaca...
Kugeletakan semua resahku...
Kutuliskan dengan derai airmata...
Masih kunanti kau disini....
Meski hari,minggu,bulan, dan tahun kian berganti....
Malam dan siang berebut medali...
Aku tetap menantimu...
Sampai kau berikan hati dan waktumu...untukku.

"Ingin kurobek tirai sepimu"

guratan rindu dalam rintihan malam-malamku, untukmu kekasih hayalanku...
Lihatlah....???
Senja mulai bergulir, sengat mentaripun mulai pudar..
Bait-bait rinduku retas berbisik dilembar-lembar ini...
Lihatlah...???
Kidung sunyi mulai lagi berkumandang, bersama hilangnya lembayung yang tersenyum melambai, menarik kesenyapan...
Wahai kau pemilik rasa....??
Aku hendak menemuimu disini, dibawah sinar rembulan,
dengan syair-syair sinduku...
Hasratku ingin menrobek tirai sepimu,
yang menghalangi jejakku...
Aku hendak nyanyikan lagu yang belum pernah kau dengar dari bibirku...
Meski parau namun kucoba dengan ikhlas...
Karna kau penggugu asaku...
Yang kian tersadar dari gelisah semu...
Kau memang terindah dalam lukisan senja ini,,
ketika malam mencambuk mimpiku,,,
ketika nyata kau layarkan kesepian...
Duhai sahabat pena....?
Jangan pergi dalam gelimang sunyi...
Inilah aku Sang Penanti Yank Celalu Resah....

"Pacar Hayalan"

Untukmu....?
Yang tak pernah mampu bertahan dalam jejak-jejakku...
Untukmu....?
Yang tak pernah mungkin membuka lembar-lembar baru dikehidupanku....
Untukmu....?
Yang selalu saja menyesak memory yang telah mengusang....
Tetap kusuguhkan rasa yang terindah dipalung hati ini...meski kutau semua jawaban adalah jemu....
Untukmu....?
Nun jauh dimata nyataku...
Yang bertahan dipekat malam dan diwaktu yang terbuang.....
Aku rela demi asa yang kuingnkan...
Aku rela demi rasa yang kuharapkan...
Aku rela demi cintaku yang terukir indah didinding kalbu...
Jelma hadirmu mengucur deras dalam kerinduan tanpa batas penantian...
Untukmu.....??
Pacar hayalanku.....
Ingin selalu kubisikkan lirih hatiku yang merintih...
Ingin selalu kubisikkan satu cerita dipintalan waktu tentang hasrat yang kau abaikan...
Dan aku ingin membisikan resah yang menyemat di ruang nuraniku...
Ialah.....?
Mencintaimu dalam kurun waktu...
Merindukanmu tiada jenuh....
Menantikanmu walau semua semu....
Untukmu....Kekasih hayalanku...
Masih ingin kutau sebuah nama yang masih kau sembunyikan dariku....
Karna hatiku ingin memanggilmu meski tanpa mimpi....

Rabu, 10 Agustus 2011

''Ya Allah''

Aku menuju jalan yang engkau Ridho'i...
Dengan segenap hati tanpa menyela apapun yang engkau beri...
Ketika kuharus hidup tanpa cinta..
Ketika kuharus memilih antara dua cinta...
Ketika kuharus meninggalkan semua yang kumiliki...
Ketika kuharus kehilangan sesuatu yang kusayangi...
Ya Allah...???
Sekarang teruslah bantu aku memiliki jalanMU...
Meski kuharus persembahkan jiwa ragaku...
Lindungi aku dari fikiran'' yang membuatku menjauhiMU...
Ya Allah...??
Izinkan waktu''MU kumiliki...
Agar aku dapat meminta ampunan dariMU, dari semua dosa-dosaku...
Ya Allah....

Kutitip

Dalam rengkuhan malam, kusutnya kecamuk hati...
Dalam pusara rindu yang pekat.
Bila saja esok tak kutemui lagi mentari,bulan,atau bintang
ingin kutitipkan... Saja pada waktu..
salam rindu,,
salam cinta,,
salam sayangku,,,
pada seseorang yang sudah menyembuhkan sakitnya kenangan...
Agar tidurku dapat terlelap...
Sampai nanti,,,
sampai waktu,,telah menjemputku..kembali PadaNYA.

Semua sama

Lihatlah...
Kuingin kau tau...
Begitu besar rasa ini...
Hingga kata-kataku semua sama..
Tak ada yang berbeda...
Tiap detik resah menjadi rindu yang membara...membakar malam''ku...
Dear...?
Meski aku tak mengenal keseluruhan darimu..
Namun rinduku tak ingin tau...
Karna sepimu adalah sunyiku...

Awal tanpa akhir

Semua berawal dari sini
disebuah puisi yang resah
saat kau mengenalku dengan duka
saat aku terngiang dengan kenangan
Awal yang indah...?
Saat kau tepikan sepiku
saat dimana kuselalu bertanya,,,
saat dimana kegalauan menjadi lamunan
Berawal dari retas puisi-puisi kusam, yang kuciptakan
disaat kau tawarkan kebaikan tampa pamrih
disaat kau sejukan hatiku yang sedang gersang
Awal itula yang membuat lingkar-lingkar rindu padamu
bersama mengakar dimaya
berlarian sampai kepuncak puisi yang paling sunyi
memainkan hening sepi,
dengan gemulai jemari yang menari dihamparan kertas-kertas yang pudar warna.
Awal dimana yang tak kuinginkan akhir...
Maaf setelah itu...
Aku terus merindukanmu.

Jumat, 29 Juli 2011

aku sudah mengerti

setiap saat waktu kumencari keberadaanmu...
dan mebaca tiap kata yang kau ukir...
dan aku tau tiap jawabannya....
aku sudahpun mengerti... kau tak ingin lebih menyakitiku..


bahkan setiap candaan yang tercipta...
begitu halus ditelingaku.. walau suaramu tak kau perdengarkan...
namun seakan mendayu memanjaku...
aku sudah mengerti... tapi tak ingin mengerti dirimu...
maafkan sikap egoku...tentang rasaku padamu...


aku sudah mengerti.....
namun rinduku masih untukmu....

kan kuhela

meski kutumpahkan segala rasaku...
dan aku menimang resak tentang hamparan rindu ini...
bahkan kesungguhan yang tiap kali kusembunyikan...
kan kuhela sendiri....
walau semakin sakit..

 biarkan segenap isak rasaku berlinang dikanvas ini..
meski kian membanjiri langgam langgam sunyi...
kan kuhela setiap jentik waktu...
meski kutak mendapat yang kuingini...

aku Yank Celalu Resah

aku merasakannya

tiap tembang yang kau alunkan menumbuhkan rindu...
rindu yang setiap hari bertambah banyak di taman hatiku...

namun aku menyadari ini...
asalkan kau mengerti perjalanan ini....
dan aku merasakan apa yang kau rasa...tentang aku..
juga tentang rasaku yang tak mungkin menyibak tirai halus yang kau bentangkan,,,

mungkin setiap kali aku harus terus saja sembunyikan...

karna ketidak hadiranmu menambah luka dan aku merasakan perih...
aku merasakannya....
bahkan sebelum kau ungkapkan... aku sudah merasakanya..

kubingkai rindu

sekian lama......
hampir saja jenuh..memulai kembali.....
namun ketika kukembali merasakan...
merasakan rindu....

inginku puisikan hari hariku...
meski tiap kata katanya tak pernah bisa...
membawamu kepelukanku....

ingin kubingkai rinduku...
dan kupajang disetiap sudut pandanganmu...
agar kau terus saja menatap...
agar kau terus saja tau tentang resahku ini
selalu merinduimu....

selalu ingin kubuktikan kesungguhan hatiku..
bukan hanya sekedar liukan jemari..
karna tiap kali kehadiranmu menghangatkan jiwaku...

Sabtu, 09 Juli 2011

rindu mengusang

denting kesepian mengusang diingatan..
harapanpun yang tersirat mengikat jejak yang lelah..
lelaku kata terlunta diperempatan waktu...
masih bahasa yang sama tertautkan dilingkar malam..
tentang kerinduan yang mulai hambar....
kulihat lagi dan lagi,, 
dan simak kentara yang nanar...
saat hati terpicu dengan kesunyian..
terus berceloteh dalam tembang yang tak lagi bernada..
ingin kupautkan asa dalam ara yang bara..
dalam debar malam yang kian menggantung kerinduan...
mengusang dijangka waktu terbuang...

Kamis, 07 Juli 2011

Usia yang merambat

Menyeret rindu ini lagi kepermukaan memang menjenuhkan..
Hasrat tak pernah tersampaikanpun menjadi linangan..
Begitu terus menerus, ketika hati menginginkan sesuatu yang semu..
Keinginan menjadi cahaya yang selalu menerangi dipersada cinta..
Terlalu memaksa, hingga denyut nadi seakan berhenti...
Memuja cinta di kerlipan dan lirikan waktu.. Selalu memintaku menyimpan rindu ini rekat rekat diruas kalbu..
Ada secercah kenangan yang menjadi hantu disela kantuk tak tertahankan.. Menghapal semua kerinduan yang menikan waktu..
Terus berceloteh menghantam resah..
Cinta.. Mampukah kuraih setelah usia inipun kian merambat.
Dan menghambat perjalanan..
Aku kian berjalan dalam kehampaan..

Entah

Ingin kusampaikan sepucuk rinduku, setiap kali waktu..
Ingin kukabarkan segera kebahagiaanku dialam semesta...
Bahwasannya hati berbunga...
Ingin sekali semua mimpi menjadi indah dan kupaparkan dihamparan sunyi, ketika aku mampu menaklukkan hatimu...
Semu....
Hayalan...
Dan imajiku.....
Semua terabaikan seperti kenangan... Membuatnya diingatanku..
Entah sampai kapan terwujud..
Ketika waktu makin menyesak jiwa...

Rabu, 22 Juni 2011

Sungguhku tak bergeming

Selaksa kata yang terpendam, kini hanya menyiksaku..
Yang sudah kau lumpuhkan dendan penjara sunyi..
Dan sepi ini makin membuat langgam'' kelam..
Lagu syahdu yang menjadi buaian hayalku, melingkar mendekap jiwa yang terjerat rasa...
Kau begitu indah merelung dalam kalbuku...
Sungguh rinduku tak bergeming karna ulahmu yang tak pernah kau sadari..
Duhai engkaulah yang selalu mengeram sunyi ini..menetaskan rindu dalam ingatanku..
Sungguh aku tak mampu meresainya....

Rinduku seluas sajakmu

Diperjalanan waktu...
Kusemai tiap bait bait indahmu..
Yang terus membuatku terpesona..
Entahlah.. Tak ada kata yang bisa ku persembahkan untukmu,
selain rinduku yang kian memeluk sunyi..mu.
Memilin tiap aksara yang kau petik dalam sajak sajak indah..
Satu persatu deratnya menyentuh hatiku..
Seperti itulah rinduku untukmu..
Walau aku tak seluas mengenalmu..
Hamparan kata yang gemulai membelaiku..dan membuatku terjatuh lunglai...
Dipelukan sunyi...
Kau memang benar adalah pesona waktuku..
Yang selalu berdiam diantara luas sajak''mu...

Mimpi ini lagu sepiku

Luas menerawang tanpa ragu..
Menelusup diruas rindu yang bertabuh..
Melumuri sunyi dengan lagu lagu sepi..
Kidung cinta menyayat dipertengahan malam..
Sang Pesona waktu selalu membuat rona hati..
selalu dan selalu ku senandungkan riuh rindu tanpa penat merajah..
Kau mimpi'ku diantara kelamnya waktu..
Dekat namun tak pernah rekat..
Kuingin bermimpi.. Menabur benih benih sunyi ditaman tempatku semaikan rindu..
Namun hanyalah menjadi lagu lagu sepiku..
Dikala hatiku benar benar tersuruk oleh cahaya cinta..
Tiada penjera derat resahku ini..
Terus saja menukik lelaku jejakku..
Kepergian dan kehilangan tanpa cemburu..mendenguskan sunyi dipenjuru bumi gundahku... Seterus melangkah dan aku hanya bisa mendesah tanpa lega..

Kau kembara Sang

Kau ingin tau setiap kali aku bercerita siapa itu sahabat sepiku..
Kau selalu ingin tau...
Sang....???
Itu sahabat sepiku...
Seperti dirimu...
Pertama kali menghibur setiap desah sunyiku...
Sang Penanti.. Dia sama sepertimu..
Memberikan wibawa disetiap resahku..
Memberi pelangi warna warni dirinduku...
Kutuang ribuan pekat sunyi setiap malam,, namun Sang memberi pendar pendar keindahan dilingkar desahku..
Aku terpaut rinduku menjadi satu cahaya cinta..
Membuat Sang pergi tanpa pertanyaan...
Sepertimu sekarang kaulah kini kembara Sang Penanti...
Sahabat sepi yang kini hanya menepi diingatanku..
Kau membuat rajut rajut rinduku kian kusut..

Waktu Yang Hilang

Detik detik ini terlalu lama kurasakan, setiap deratnya kuhitung tiada henti. Kian menjelma rindu rinduku yang menyadap tiap desah waktu.
Kau yang tercipta diantara riuh resahku sedikit menghilang tiada lagi sapa...
Kau makin menjauhkan dirimu sedang aku masih ingin mengkerap rindu dipelukmu..
Mengapa waktu yang hilang ini menjadi alasanmu, untuk tak lagi menyapaku..
Mengapa harus aku kehilanganmu..
Mengapa rinduku yang menjadi pertaruhan waktu....hmm

Senin, 13 Juni 2011

Terus menerus

Cinta oh cinta...
Mengapa harus kucari lagi..
Dan kesanggupan yang menyiksaku..
Tentang kekalahan yang pernah kualami..
Kini..mengapa mesti kulewati lagi,, jalan yang terjal dan begitu banyak persimpangan..
Sedang usiaku bukan lagi muda..
Bahkan duniaku sudah jauh meninggalkanku..
Haruskah aku masuki dunia lain yang membawaku kemasalalu..
Tentang perjuangan cinta...
Yang terus menerus menciptakan airmata..
Dan kini aku terjerembab dalam kerinduan tanpa ampun.
Dan tak mampu kubendung.

Kau telah Menawan Hatiku

Teramat indah mesti kusadur setiap kata katamu,,
melantun merdu menggema didadaku,,
aku terbuai merasuk kedalam cernaan ingatan..
Tentangmu yang menawan hatiku..
Entah dengan sekumpulan bahasa apa mesti kuluapkan rasa bahagiaku..
Sedang aku ingin sekali memelukmu..
Menumpahkan resak kerinduanku yang tertahsan oleh eaktu..
Kau benar benar telah memenjarakan hatiku..
Aku tak bisa melepaskan rasa ini..
Karna begitu indah dan terlalu sakit mesti ku tinggalkan...

Sabtu, 04 Juni 2011

'Ya SudahLah'

Kilas hari hari kian jenuh...
Sembilu menjarah luka yang masih saja berdarah..
Sakit..aku sangat merasakannya..
Ya SudahLah.. Aku sangat bosan..
Tak ada yang membuatku bahagia..
Nyata atau ilusi makin menyiksaku...
Hanya kepada Ilahi kupersembahkan resahku..
Biarlah kan kujalani saja..
Kan kuikuti lelaku waktu yang masih memberiku kepercayaan..
Aku tak mau menyayat hidupku kian tersuruk kedalam duka yang panjang..
Ya SudahLah...aku bosan...!!
Bosan dengan Fatamorgana...

'Mungkin saja Hilang'

Kuhiasi waktu dengan puntalan rindu...
Senyum, rekah ruah diantara binar sang pesona..
Tenggelam begitu dalam, hingga jiwaku kian jelaga..
Kantuk raga tak lagi menjadi palang.. Terus menyeru rindu dipenjuru bumi..
Hm..ilusi tertinggi, makin menjulang dicakrawala.
Namun.. Apa mesti kupintal lagi..
Ketika saja langkahku terhambat..
Dan desau sunyi makin merajam..
Aku seakan kehilangan..
Tak ada yang kubanggakan lagi pada waktu..
Tentang rindu yang setiap malam kusenandungkan..
Dan cemburuku kian menjadi penerang langkah..
Aku tersuruk..dan terjungkal..
Tanpa mampu melambaikan tangan untuk terahir kali pada sang pesona waktu...
Dan mungkin saja kehilangan adalah daftar terpanjang kenangan..

Kerinduan ini sangat sakit

Saat kuceritakan tentang masalalu..
Begitu sakit bila harus kukenang kembali..
Apa lagi akan terulang untuk kedua kali..
Kepusara dimana hidupku, terombang ambing oleh biduk yang tak terarah..
Setelah bulan bulan berganti tahun..
Kutemui seonggok cinta..
Dan mengajakku keilusi tentang masadepan..
Namun aku harus menyadari...
Mencintai itu lebih sakit ternyata, daripada mengingat kenangan...
Terlalu dan teramat sakit dari pahitnya masalalu...
Kini...???
Setiap malam kuhabiskan kerinduan diatas kanvas dengan tintah airmata...
Kuhidmati tangisan dengan rintih doa Kepada-NYA..
Satukan dua jiwa menjadi satu tujuan..
Melewati waktu dengan riuh rindu, diatas luka yang masih basah...
Benar benar begini rasanya mencinta disatu sisi...
Bahkan cinta pada pandangan pertama, kata orang bilang...
Ternyata itu tidak menurutku..?
Sedangkan aku tak tau siapa gerangan yang tiba tiba saja..
Hadir disinggasana hatiku..???
Dan cintaku makin menyesak kesanubari...
Tertawa tersendak selalu menghakimi..
Dan lembar lembar malam tak pernah memberi jawabam..
Kerinduanku yang kian menyakitiku..
Namun aku terlalu ingin mencintai...

Kamis, 02 Juni 2011

Mentari tengah malam

Ingin selalu kutatap matamu dalam dalam,
namun sebelumnya tak pernah terjadi...
Karna dirimu selalu menghilang dipintu rahasia yang tak pernah kutau..
Setiap jejak jejak yang kau tinggali selalu terhela olehku..
Dengan nafas'' rindu yang mengendap endap masih mengikutimu..
Tiada lagi yang tersisa sukmaku..
Hanya jiwa yang kian syahdu merajut rahasiamu..
Yang selalu Menabur pesona, menebar aroma mewangi dimalam hari..
Saat mentari ingin terpejam menyelami mimpi mimpi..
Seketika terpingkal waktu menimang pendar pendar rindu, sesaat mentari terbangun dan kian mencumbu rindumu dibalik kelam..

Rindu tergaris

Tergaris rindu yang berpendar pendar tertebang sunyi yang menikam..
Saling silang menyilang titik sepi yang membuat sebuah parit parit rindu..
Ini suaraku menyusun senyum pada dia sang pecinta yang ada diseberang..
Bersama buntalan riuh sunyi yang terhela dengan hirupan rinduku..
Menghantar serapan rindu yang kini mengidap kerat dipalung jiwaku..
Meski rajutan garis mengecam jejakku, aku menyelinap kebawah ilusi..
mungkinkah..?
Mampu kurangkul, ketika langkah langkah kian menghilang meninggalkan rinduku..
Dan memalang lelaku jejakku...

Selasa, 31 Mei 2011

Yang setia kuceritakan

Persahabatan awal dari cinta...
Dan saat hati sudah terpana..
Membinar seribu cahaya..
Menyerupai bintang yang gemerlap..
Tanpa sandungan awan hitam..
Engkau yang kupuja dengan bahasa kalbu.. Menjelma bebayang mengembara dialam fikirku..
Tak pernah berkata lelah ataupun hendak singgah..
Namun engkau sang pecinta..
Yang selalu kuceritakan kepada waktu.. Bahwa aku juga memiliki rasa yang terindah ini..
Seperti binar bintang bintang dilangit.
Walau diabad yang terlewati cintapun lenyap bersama desau waktu.
Aku masih setia bercerita tentang keindahannya tanpa ragu.

'Aku tak tau'

Membumbung rasa..
Menggugu dijalanan..
Ntah siapa..?
Dan tertuju kemana..?
Ketika ada yang menggumuli langkah..
Bertanyapun tak tau kemana..
Ada rindu yang merunut..
Ada cinta yang memagut..
Namun siapa..dan kemana..
Ketika ada yang mesti bertanya..
Ketika ada yang hendak bertanya..
Ketika akupun merasa.. Aku tak tau..karna aku memang tak tau dengan jawabnya..
Siapa dan kenapa..?

Minggu, 29 Mei 2011

'tempatku pulang'

Sungguh hatimu sejuk, seperti indahnya senja, yang biasa kau tuturkan.
Dan aku ingin berlarian dipantai dekat rumahmu..
Yang juga pernah kau ceritakan..
Aku ingin menghabiskan senja yang indah bersamamu...
Sungguh...!! Ini keinginan hatiku yang paling dalam, tak mampu terbendung oleh ombak cinta, yang kau punya.
Sungguh....!! Aku tak pernah menyalahi, jika kau memang pantas tempatku pulang.
Tempatku menyemai mimpi mimpi indah...

Jumat, 27 Mei 2011

'BiaS mU'

Yang selalu berdiam di kegelapan hatiku itu adalah dirimu..
Secercah cahaya yang diam tak bergeming,,
selalu menyudutkan rinduku...
Ketika kelam makin menyelimuti, aku masih berbicara tentang rasa yang terindah, melingkar diantara cahayamu..
Aku ingin menua dalam bias yang kau pendarkan.
Dan dalam ingatanmu kupeluk erat sampai rekat.
Dan diammu itu, ingin terus kuterjemahkan, sampai kau membuncah dan membakar malam bersamaku dengan kerinduan yang masih tersemat disudut sunyi..
Kan kurasakan kehangatan dalam biasmu.

Aku Sang Perindu

Selaksa rasa yang terus saja mewangi dalam pendar jiwa..
Memeluk resah dari belakang punggungmu..
Tanpa sanggup memandang bening bola matamu..
Kau selalu menerjemahkan namun kau tak pernah ingin membalas pelukanku...
Aku masih berdiri menanti sebuah jawaban namun pertanyaanku tersekat airmata..
Tak sanggup..sungguh aku tak sanggup.. Menyampaikan gundah rasaku padamu...
Selalu dan akan selalu berada dibelakangmu..
Merindu sampai aku benar benar terlelap selamanya.

'RangkumLah Rinduku'

Setiap jeda waktu, bersama iringan angin melewati mimpi mimpiku, aku tak pernah lelah menebar kerinduan, kesudut sudut sunyi yang tersembunyi dipalung hatimu..
Menerak sribu sekat yang hendak memilin jejakku,,
saatku terajah duri duri yang berhamburan dihamparan hatimu...
Kanku biarkan langkah tertatih walau pongah dengan nyeri..
Tatap dan resaplah kesungguhan hatiku,,,
rangkumlah sebanyak apa rindu yang berserak diwaktumu..
Andai kau benar ada rasa yang sama, beri satu saja isyarat,,
agar rinduku tak pernah mati tertidur disudut sunyimu, untuk selamanya...

Kamis, 26 Mei 2011

'kelemahan'

Meresai semua yang membidik resah..
Aku tertelungkup dalam kegelapan..
Tanpa mampu menguak sebuah misteri..
Aku lemah tak berdaya,, menyingkap kesungguhan hati...
Aku sangat tak berdaya menimang ini sendiri,, tapi aku tak juga mampu luapkan rasaku,,
Selalu berdiam dalam hening hayal..
Aku selalu merasa kalah melangkah..
Tertikam rasa..
Dan Tersudut dalam unggahan terejah duka..
Kelemahanku begitu renyuh menyesak..
Tapi tak pernah mampu terbuncah...

Rabu, 25 Mei 2011

'mimpi terpanjang'

Dalam catatan cintaku saat kupetik dari kisah masa lalu, tak pernah sampai..
Selalu saja gagal dan tak pernah sejalan..
Terus saja berlari mengejar semua mimpi..
Dan takkan berhenti walau jalan semakin panjang dan penuh duri...
Lihat kesungguhan hati ingin mencapai semua mimipiku...
Karna Usiakupun tak pernah perduli,
terus dijalan ini,, jalan cinta.
Walau tersadari mimpiku smakin panjang untuk menjadi kenyataan...

Selasa, 24 Mei 2011

'ingin tidur seribu tahun'

Aku lelah..
Dengan rindu yang meranggas dijalanku..
Dan jawaban sunyi masi saja merajah sepiku...
Merunduk malu.. Tertatih kearah jiwa yang sengaja menerak langkah..
Dan waktu yang terus saja menyekat..
Aku ingin tertidur setelah ini..
Dan menanti jawaban tanpa letih yang gontai...
Mataku sangat lelah menerjemahkan keindahan yang menyesatkan jejak rinduku..
Telingaku sangat hambar dan tak bisa mengeja dengan benar ruas sunyi..
kedua tanganku terus saja menarikan jemari diatas lembar lembar yang tak pernah memberi jawaban...
Dan kaki tertatih dan terkulai disamudra hayal...
Lebih baik aku tertidur tanpa harus menyesak detik detik waktu yang tanpa malu kucemburui...
Duhai pesona jiwa ku ingin kau yang membangunkan aku dengan cahaya cintamu,,, dan memeluk erat sebanyak tiap tetes linangan wajah pasiku..
Yang masih setia menantimu....

'katakanlah'

Ulurkan tanganmu,,,
Saat ada waktu yang tak merenggang...
akan kusambut dan kugenggam erat rasamu..dalam kemelut rinduku.
Dan bisikan jelas ditelingaku,,,
Akan rasamu yang terbelenggu rinduku..
Kan kau dapati rekah senyumku memelukMu.... hingga resai waktu...lihatlah bening bola mataku yang tersentak berkaca kaca,,,,,
Ketika hadir ilusi meresak dalam kalbuku....
Hasrat menimang lenggang sunyimu,, dalam pendar cahaya cinta yang masih tersemat disela waktu...
'katakanlah',, kenyataan yang selalu memagut sepiku...
'katakanlah',, kesungguhan yang terus mencabik resahku...
'katakanlah',, kejujuran yang belum pernah kuterjemahkan dibalik sunyimu...
'katakanlah',, sebenar langkah menuju kebaikan....
'katakanlah',, hai pesona jiwa....
Jangan selalu kau sembunyikan diatas liukan jemari indahmu,,,,
Yang gemulai diatas kanvas...
jangan kau selalu menerak rinduku dalam kesunyian....
Dengarlah lirih rasaku yang menanti batas,,,
Ketika jemarimu telah lelah....
tetapi jangan kau katakan bila nanti atau esok, waktu yang akan menyiksa kebersamaan kita...

Minggu, 22 Mei 2011

'mengalir lewat angin'

Inginku Mengikat rindu ini ketangkai awan..
Dan Merangkai cinta dipanorama langit Biru..
Seindah tatapan beling yang berkilap..
Namun selalu saja Rinduku pulang kerumah sunyi dan menanggalkan aroma syurga..
Hatiku luluh....
Sementara wajahku sangat berbunga bunga diatas lengang cintamu..
aku sangat ingin menghiasi rona muka dibawah terang bulan purnama sembari bernyanyi seiring rindu yang bertalu..
Namun rinduku seperti bunga bunga mengalir kesamudra lewat tiupan angin..
Ntah akan bermuara dimana..
Atau ada yang tiba tiba menemukan..
Sedang tujuan rinduku mengarah padamu sang pesona waktu...
Rinduku mengalir terus lewat angin..
Ingin menyampaikan padamu..
Seluruh waktuku ini tak ingin terus menerus mencumbu sunyimu...

'aku adalah luka'

Aku ingin mencintai... Seperti waktu itu..
Waktu pertama aku memulai memuja cinta..
yang mampu menumbuhkan bunga bunga rindu..
Seperti sekarang,,,,,,
Aku sangat merasakan rindu yang sangat sesak...
Namun aku adalah luka yang tergurat oleh kenangan...
Walau terengah cinta yang berserak diasaku.. Aku takkan menjadi sempurna dimata cinta untuk sekarang,, dan sampai kapanpun..
Aku adalah luka yang menganga..
Meranggas jiwa terpuruk masih dalam kenangan...
Mungkinkah ada...
Cinta yang mampu memilikiku..
Sedang luka itu takkan menjadi sempurna sampai waktupun habis..

Kamis, 19 Mei 2011

'detik tak terbilang'

NTah Lah.. Tak terbilang detik, aku mengetuk hatimu..
Terus saja tanpa letih atau merasakan ada yang sakit diruas ruas jemariku..
Menelisik keberadaanMu, dari ruang satu keruang ke empat yang biasa kau datangi.. itupun dengan menahan rasa malu yang tak terbilang.
Menyibak..waktu waktu yang terbuang, tanpa kehadiranMu..
Kau memang pesona rinduku.. Yang memilin rindu diperaduan resahku.
Kau memang istimewa duduk disinggasana jiwaku.
membuat lingkar rindu membelenggu sunyiku..
Kau memang penjera hatiku, yang mampu menanggalkan kenangan yang sempat membuat aku redup dan tak bersahaja..
Dalam detik detik yang tak terbilang rinduku menghitung ketiadaanMu.

Senin, 16 Mei 2011

tersimpan saja

seperti langit mencurahkan rindunya kepada bumi..
Dengan wakilnya hujan yang menyambung inginnya...Menggenang sepanjang waktu..
Walau langit tau takkan pernah bersatu dengan bumi...
Namun dia tak jera, menerak rindunya..

Dan hanya Tersimpan saja digulungan awan yang diciptakannya..laksana jemari jemarinya ingin menyentuh bumi yang selalu dirindunya..
Hmm.. Itulah kebenaran rinduku saat ini..
Biar tersimpan saja dalam lemari hatiku..
Kan kurapihkan setiap saat..
Walau terkadang masih kueja dengan airmata...
Karna kutau siapa aku yang hina..
Menghimpun rindu yang tak tau malu..
Dan aku telah menyadari sebelum memory terbakar dengan kebenciannya..
Biar dan kubiarkan tersimpan saja...

'tak pantaskah aku'

Malam selalu bercerita tentang keindahan rembulan dan bintang''...
Kadang ketika malam juga bercerita tentang rahasia pekatnya..
Banyak cerita tentang malam juga yang belum kuketahui..ialah menyimpan rindunya kepada mentari...
Seperti aku yang suka menerka nerka rindu..
Dan menyimpannya dikedalaman sunyi..
Terkadang aku bertanya pada diriku sendiri..
Pantaskah aku...??
Sedang yang kurindu bukan duniaku..
Seperti itukah pertanyaan malam ketika merindu sang mentari...
Pantaskah aku...??
Merindukanmu duhai kekasih waktu..??

Minggu, 15 Mei 2011

''hmm''

Entahlah...
Dengan nama apa mesti kupanggil dirimu..
Yang menerak rindu dihatiku...
Karna yang kau punyai hanya kesunyian..
Aku hanya ingin menjauhkan kenangan lama, dan menghadirkanmu dalam ingatanku...
Namun memang aku tak pantas, menerima lebih darimu...
Hmm... Mungkin karna aku bagian dari masa lalu..
Hmm... Mungkin aku terbuat dari luka..
Hmm... NTah Lah...aku hanya praduga.. Tentang sunyiMu...
Tapi rindu ini tak dapat kusembunyikan..
Bahkan membuatMu bosan dengan cumbuan waktu waktu, dengan kerinduanku kepadaMu...
Karna kau terlalu istimewa, merelung dijiwaku...
Hmm..??

Sabtu, 14 Mei 2011

''resah''

Hatiku sangat berbunga bunga, dan ada yang berdebar lebih kencang dari gempa bumi didadaku..
Setelah kemarin aku hampir saja tak bisa kesini, ketempat sepiku, kini... aku bisa menebar lagi rindu ini kedalam sajak sajak sunyiku..
Setelah engkau kekasihku yang hanya ada dalam ilusi, karna tak dapat kucurahkan, setiap inci rinduku..
Ini lembar'' yang kau cipta untukku penuhi resahku...
Dan kubilang satu saja keresahan tertinggi ialah benar benar kehilanganMu..
Dan lembar ini penyampai kabar kesungguhan hatiku...
Dan aku masihlah...resah...

rindu kemarin

Masih seperti kemarin, perasaan yang sama.. MerindukanMu sangat...???
Disini masih malam malam yang sama seperti kemarin, aku masih menanti hadirMu dalam cinta...
Waktu terus saja berlalu, kau masih saja seperti kemarin, hanya diam dan menghening...
Dan satu ruang yang selalu tersindir oleh rinduku, tak jua kau buka dengan rinduMu..
Lihatlah aku memang sengaja menerak sunyimu dengan tiap tiap desah sepiku..
Rinduku masih seperti kemarin denganmu..duhai pesona ilusi..

Rabu, 11 Mei 2011

benarkah bila

bukan kusengaja mengeja tiap tiap desah waktu yang masih kusingkap dengan rinduku...
Masih asa yang sama...
Mencintaimu dalam kesunyian..
Memanggilmu dalam resahku...
Mencumbu detik detik syairmu...
Menerak semak sepi yang menyekat rinduku...
Dan menyebut namamu dengan sunyi...
Benarkah bila kau mendengarku...
Dan meresapi tiap liuk jemariku..
Yang selalu gemulai...menyemat dilembar malam dengan sajak rindu yang memang tak beraturan seperti detak jantungku ketika kuharus menerak rindu ini dalam kegelapan...tanpamu..
Benarkah bila....???

kuterus menanti

cinta...??
Masih kisahmu yang terjamah oleh waktuku..
Mengharapkanmu datang kepangkuan resahku..
Dan menghabiskan waktu dalam keadilan rasa...
Menyambung waktu waktuku yang terisak..
Aku terus menantimu...
Disini dijalan kebaikan asa..
Yang memburai rindu...
Dan waktu waktu itu akan selalu menuai kasih sayang tanpa kucemburui...

terserak

Tersesak rindu yang terserak ditepi ingatanku....
Pongah hayal yang tak mampu menahan sepi...
Burai rasa dalam sunyi yang menikam..
Tak bisa lerai rindu..yang terus saja menyengak jiwa..
Lantunan sunyi tak jua memenuhi malam..jejak jejakpun tersemak dalam kegelapan...
Terserak rindu menghiba sunyi..
Mampukah pijaran rasa bertaut dalam gelap..sedang ilusi saja yang menyapa..
Aku mau pendamba rasa menggulita jiwa.

Selasa, 10 Mei 2011

jangan pergi

Renta telah menyelimuti ragaku..
Teman, kawan, sahabat, aku mulai takut tuk kehilangan...
Setiap langkahku kian tersenyak....
Aku takut kehilangan...
Lihat resahku..makin tak beraturan..
Masih dalam lingkup ketakutan kehilangan...
Jangan pergi..aku hanya punya kalian..
Jangan pergi...aku hanya punya kalian..
Meresap, merelung dalam kalbu, meringkuk diruas hati...
Satu saja pintaku..ma'af atas semua salahku...jangan tinggalkan aku.

Minggu, 08 Mei 2011

jemariku tak lelah

Menerak rindu..tanpa ragu ditiap desah kalbuku..aku teruskan langkah langkah jemari yang tak pernah lelah menggugah nuranimu dengan sajak sajak kerinduan..
cintamu dalam ilusiku menjadi tautan jemariku yang terus bernyanyi lagu lagu sunyi...
Ini syair syairku tanpa ragu
Ini syair syairku tanpa malu
Dan jemariku tak pernah mengeluh..
Aku renyah mencerna setiap jawaban tanpa tanya...

Jumat, 06 Mei 2011

hujan itu takkan berhenti

Berjalan atau berlari, sama saja...
Hujan itu takkan berhenti mengguyuri rinduku..
Dan gemuruh cinta membawa langit makin menjadi hitam...
Peluk erat jiwaku..
Walau waktu membuatku cemburu..
Saat ini atau nanti hujan akan datang lagi, tanpa ragu menyentuh usiaku.

syair jiwamu menggugahku

Lihatlah malam dengan langit yang gulita dengan kegelapan..
Begitulah hidmad ringkuk rinduku...
Syair jiwamu menggugahku...
Membangunkan cinta yang terlelap begitu lama..
Kuterus saja mengeja satu satu lirik katamu sampai menelan malam.
Sambutlah jemari rentaku dan genggamlah, rasakan rinduku yang salju karna sentuhan syairmu.

Rabu, 04 Mei 2011

aku ingin pulang

Masalalu kenapa lagi mesti datang setelah waktu tak lagi menyatu...
Haruskah aku kembali setelah pintu sudah terkunci..
Sedang aku tak pernah tau pemegang waktu yang bersembunyi...
Aku ingin menangis sejadi jadinya, melepas nestapa yang menghajar langkahku...
Seakan perih, renyah tiada terkendali, hingga lingsup dan hampir saja mati..
Jalan ini sudah buntu, meski kupertaruhkan hati dan terbunuh oleh sepi...Dan tangis tak jua terbagi...
Aku ingin pulang...?
Sebelum waktu menghabiskan malam....
Bukan elegi sebuah rasa karna aku tak sanggup lagi menepi sendiri tanpa tangis...
Aku ingin pulang....??
Dan mati dipangkuan bumi...
Agar aku tak lagi mengeram luka yang menjadi ibadah...

Cermin Malam

Lentera mulai gemulai seakan mencibir usiaku...
Dan Wajah pasi terlihat dicermin...
Yang khusuk menatap rindu yang menua..
Pantulan cermin memijar mataku yang kian sayu..dan renta..
Mendelik malu sebagai pemuja gulita..
Gerak yang menyesak jemari mengurai kerinduan dilembar lembar usang..
Tak sanggup untuk bertanya sampai kapan...?
Waktu terus berlalu, dan aku masih saja menerawang jenuh dan lengang...
Rinduku tak pernah lelah, menghimpun linangan yang terhempas dalam kelam..
Dan cermin malam menghantar jiwaku karam dikegelapan...

AirMata IBU

Hiruk pikuk waktu telah membawaku ketempat ini, kehari ini, dan kesaat ini...
Dimana keluh kesah asa yang ditelan mimpi...
IBU...??
Lihat anakmu yang memberontak kepadamu...
Merasa gagah dan berani tanpa memperdulikan panggilanmu...
Seperti layang layang yang putus,,
Aku terus saja mengejar keinginan, dan petunjukmu selalu kuabaikan....
Tanpa tau seberapa peluh yang mengering ditubuhmu...
IBU....???
kini hanya kehancuran yang kupunya...
Kini kemakmuran airmata yang merendam waktuku...
Kini aku terjerembab dengan kecongkakanku..
Kini aku hanya bisa mengeluh dan mengeluh...
Aku sangat malu padamu IBU....?
kemana langkah setelah aku benar benar hancur..
Setelah aku membuat bendungan airmatamu meluap dan membanjiri langkahmu yang kian gontai...
Dan tiba tiba merenta oleh kepongahanku...
IBU....??
Jemari ini ingin menggenggam erat tanganmu dan bersujud dikakimu...
Untuk mengembalikan senyummu, yang kucuri puluhan tahun....
IBU....???
Maafkan aku dengan keterpurukanku...
Aku tak sanggup menatapmu, setelah apa yang kini menimpaku...
Namun aku tak ingin jauh darimu...
aku ingin menggantikan sedihmu sekarang...??

Minggu, 17 April 2011

17 ApriL

hari terbesar keindahan yang diberikan kepadaku...
Walau menganga dalam dosa, kuterus menyongsong waktu dalam Cinta-NYA...
Membiru bias doaku dalam Ampunan-NYA...
33 tahun sudah aku diberi kepercayaan menapaki jalan Kasih-NYA..
Dalam bingkai syahadat dan Asma'ul husna, kuterus menyibak gelap kehidupan dan tahun tahun yang terlalui...
Kini suara suara Tuhan bertebaran, tiada hati yang tersayat karna keAgungan-NYA...
Meniup angin tanpa rupa, menyelaraskan langkaku, dalam putaran roda dunia dengan hangat Cinta Kasih-NYA...
Aku terlentang dalam dosa, namun jembatan neraka dunia, kian menyala..
Aku menyaksikan dengan gigil doa..karna terlalu nyata bila terus melupa, dan aku terenyak sigap dalam jejak...
Dalam Kuasa-NYA, Atap Langit dan Hamparan Bumi, aku bersujud pulas dalam gelimang doa...
Karna tegur halus sapa-NYA, telah menggandeng ragaku menata mata bathin yang tertutup sebeGitu lama...
Tuhanku Ya ILahi Robbi......
Tiada pernah henti desah nafasku memohon restu-MU dalam menapaki jalan kebaikan..
Neraka dunia-MU telah membuka ujung jiwaku yang masih terlena bara limbah zaman....
Semoga dalam Ridho-MU dan berguyurnya waktu, kuterus perbaiki semua hilaf yang telah kucipta...
Mencari sekeping mutiara syurga yang Engkau janjikan....
Disetiap persinggahan Aku bermunajat, meluluhkan kemunafikanku, demi Rumah Suci yang bercahaya dan penuh ketabahan yang Engkau sediakan...
Seperti masa yang kulewati dan telah tertulis ditelapak tanganku, kutengadah tanpa melupa Ayat Ayat yang Maha Ampunan-MU..
Agar mengarak jejak yang membiku, menuju Rahmat dari-MU Ya Tuhanku...
Trimakasih ku, tiada terhingga karna waktu ini masih untuk kurasa.....

Sabtu, 16 April 2011

Ulang Tahun Ku

Merindu tanpa ragu menapak waktu yang memberi restu..
seiring detak jam dinding tepat memenggal usiaku..
Aku masih dalam kebersamaan..
Merentang asa yang belum terbagi..
Aku terus Tiada henti melangkah walau zaman kian berubah..
Menantang rentangan waktu tanpa bimbang,, dalam naungan Tuhan..
April yang menawan.. 17 tanggal kebaikan..
2011...Ulangan Tahun tahun hidupku..
Bahagia dalam lingkaran cinta-NYA..

17-04-2011

Hari hari terus bergulir dan tanggal 17 April inipun sampai juga..
Aku bersujud padamu ya Allah..
Hingga hari ini aku masih kau percaya untuk kujejaki..
Terlalu banyak permintaanku Pada-MU,
Berikan jalan kebaikan seterus aku melangkah..
Dan menengadahku tiada henti atas Ridho-MU bersama waktu yang kau percayakan....
Di Rumah Suci-MU aku membungkuk berikan kerendahan hati yang tiada henti padaku, menjalani tiap detik nafasku.
Sungguh tiada rasa paling bahagia berada dalam dunia Suci-MU..
Trimakasihku takkan habis sampai dunia lain yang Engkau Janjikan..
Amin..

Kamis, 14 April 2011

sepi yang gusar

aku menanggalkan semua kenangan
Dan melangkah demi waktu yang memburu
Bukan terburu..namun ku tak ingin selalu larut dalam luka.
Malam malam ku yang berkubang rindu,,
Merayapi pekat tanpa mimpi,,
Selalu berharap sesuatu namun hanya kelam kutemui..
Malam terus beranjak dan hampir menyusup pagi, aku masih dengan rinduku, seperti menganak dalam kubangan sunyi..
Terus saja kuhisap sepi dengan segelas kopi tempat tanya mengadu,, yang memang kusaji kala malam terbagi untuk ilusiku..
Hatiku kian lirih tanyapun tak pernah terjawab, dan bibirku berkecap kecap dengan kopi yang manis namun kurasa pahit..
Karna rinduku kian hidmad tenggelam dalam jiwa nan sunyi dan sepi..
Gusar rinduku Bersama hadirnya malam dan secangkir kopi sahabat sejati...

NTah Lah Atau Bukan

Langit semakin jenuh kupandangi...
Karna mataku tak lagi berkedip, menatap indah birunya, memapar di cakrawala...
Aku kian mengharap keindahannya berbagi dihari hariku....
Dan sebening embun yang membulir diraut wajah Bumi, menyirnakan kabut yang ada dijiwaku...
Cinta...???
Kau telah bersemayam dipalung hatiku,
Mengubah malam malamku dengan rajutan rindu yang lama tak lagi bergelora...
NTahLah Atau Bukan, aku merasa cinta menggugu merayu bilik waktuku...
Terngiang ditelingaku, hingga termometerpun tak beraturan...
Cinta...????
Begitu mestapa hasrat mengendap malu pada hati...
Kulihat Langit mulus tak lagi berawan hitam, ketika kaupun datang melipur gundahku...

DiamMu Bukan Jawaban

Bukan Merobek lagi luka yang telah usang....
Namun diamMu Lah yang membawaku pada sehelai keraguan....
Karna itu bukan jawaban dari keletihan penantian ini...
Sedang aku tak menginginkan mengeja kembali kenangan masalalu...
Dan pengembaraanku berharap berakhir sampai disini... Bersamamu..
Jangan diammu keterusan dan memukul mukul sunyiku...
Terasa terengah linangan ini kian menhujat langkahku...
Sementara kau kian samar untuk kurekah...
Dalam wajah pasimu yang tergambar dicermin waktuku...
Aku sangat merindu batas waktu...
Dalam doa, smoga diammu menjawab sunyi ini...

AuraMu GubahanKu

Lihatlah airmataku.....?
Yang setiap desah waktu mengaliri bait bait syair yang sengaja kuciptakan karnamu..
Aku terus memahami denting jam dinding yang melaju dan seakan memang menjauhkan kebersamaanku denganmu...
Roman yang kau gelisik dalam lirik kesahku, mengurai setiap jedah puisiku....
Dan carikan sajakmu menggugah nuraniku, menautkan rindu yang terbias karna Auramu...
Aku malu...??
Walau aku terus berlari namun kau masih saja tertinggal diingatanku....
Mestinya aku tak perlu menyiksa pilu ini sepanjang waktu...
Tapi apa yang harus kukatakan....
Sedang diammu membuat lingkar rindu makin sunyi...
Imajimu yang menghantam hatiku....
Liuk jemari jemariku terus saja menari dikegelapan dengan syair yang tak beraturan...
Auramu Gubahanku dilembar lembar usang yang kuciptakan...
Renyuh, sesak, senyak.....? begitu kacau detak jantungku...
Kepedihan rindu yang sempurna...
Dan kau masih menjadi penghuni rumah puisiku...
Menyambung waktu yang terbuang, dengan cahaya yang dipagut kegelapan...
Kan kubiarkan kau berdiam, mengeja setiap resahku...
dengan kerahasiaanmu...

Senin, 04 April 2011

rinduku terlelap

Tentang cinta yang kuceritakan yang henti ditiap desahku, aku harus belajar dari awal, namun kuterus saja mengeja tiap tiap luka yang tercipta dari kenangan, aku masih butuh waktu untuk menyeimbangkan hati, yang masih limpung.
Kenangan telah memberiku banyak pelajaran tuk mengatasi kepingan kepingan luka...
Rinduku telah lelap di pembaringan kenangan.
Mungkin aku belum siap untuk mengawalinya..
Rinduku tentang cinta..
Rinduku masih mengekal dikenangan.

Jumat, 01 April 2011

APRIL

Bulan dimana aku terlahir kedunia ini...
awal malam kujejak.. rasaku berdenyut
Sebongkah harapan Yang gigil...
Tentang indah pelangi diawan putih..
Yang ku rindukan..
Tentang senyum senyum diantara bidadari yang mengepak sayapnya mengitari semesta..
Dan inginku seperti mereka, tanpa airmata..
Mengarungi.. Indahnya Alam.
Namun April ku kini penuh airmata kenangan..

menuju masa

April..
Datang lagi...
Bertambah lagi usiaku
Menapak jalan berliku
Penuh aral dan rintangan
Dan aku kian merasa laku jejak makin
Samar, asa yang tertindas dengan kenangan...
Ku harus tegar melangkahkan asa..
Menuju masa yang binal..
Dan beragam rasa..
Selalu... Dan berusaha memperbaiki kesalahan yang pernah tercipta..
April......??? inilah aku hadir, dan menapak dijalan-MU..

Minggu, 27 Maret 2011

jangan dengarkan bila kau tak sudi

Aku ini serupa bunga yang baru baru saja mekar..
Dan aku akan terus bersemi, dan menjadi taman yang indah..
Begitulah aku kini..
Lepas bebas..?
Dan ingin mencari cinta, yang sempat tertunda.
Aku lelah..dengan rindu yang kian hari menghantamku.
Sedang aku memang ingini cinta itu darimu..
Dan rindu ini telah menggugurkan tiap tiap kelopakku..
Jatuh berderai kebumi..lerai..
Dan itu bertumpu padamu..
Jangan dengarkan aku bila kau tak sudi..
Ku ingini..tapi aku tak memaksamu..

aku ingin kau

Barangkali airmataku gemar menyambangi wajah senduku..
Tiap kali jemari jemari ini harus menyamari luka dibalik bening mataku..
Dan haruskah pula kukatakan, aku telah mengenal cinta,, sedang aku pernah menjalaninya sebelumnya.
Dan aku tak kuasa bilang kalau aku ingi kau..
Engkau yang telah mendebarkan jantungku.
Yang sudah lama tak pernah mengusikku.
Dan izinkan aku, mengenalmu lebih jauh...??

hanya mengharap

Cinta yang tabah,, yang sanggup menanggung duka dan luka,,
Dan disenja ini,, aku terpukau melihat kepak riang burung burung yang pulang kesarang..
Kadang aku ingin menata ulang waktu,,
Agar kuperlihatkan aku pernah memiliki waktu waktu itu..
aku hanya mengharap keriangan itu hadir lagi..
Dan aku akan menyimpan kenangan ini rapat rapat..
Luka dan duka itupun sirna..

tak layak

kesepian sudah menjadi rumah bagiku..
dan bermimpipun hilang bersama kelamnya..
Mungkin hanya sajak ini, temanku berbagi..
Walau tiap tiap katanya tak terarah.
Karna aku tak layak untukmu..
Tak terbilang perihnya..
Kemudian aku akan larut dengan airmata.
Biarlah, Aku akan rebahkan Bersama sajak pelipur lara.

pahit

Haru..
Ketika kutangkap sapamu yang sendu, dulu kau tak begitu..
Sedih..
Kau tambah kepiluan diseling hari hari yang biasa kulewati..
sudah sebeginikah kesediaanmu untuk menjauh..
Pahit..
Memang harus aku hela..
Kuserap dari keringatmu yang angkuh..
Ternyata hanya Sampai disinikah sediamu untukku..

Selasa, 22 Maret 2011

Aku masih terluka

Tiap saja ku sindir kesendirianku..
Aku makin sakit dengan luka ini.
Entahlah..?
Apakah aku terlalu mencintai masalaluku, ataukah aku terlalu larut dalam perih ini..
Segenggam cinta yang tak pernah tersampaikan..
Dan sebongkah rindu yang tak terselesaikan..
Kenangan yang mengajariku memendam bara yng masih membakar, walau sudah tersirami airmataku..
Dan panasnyapuntak pernah padam..
Dari luka yang makin menghitam..
Jejak yang perih..
Karna cinta..
Semua karna cinta...
Aku hanya terbata dalam kata..
Meski aku selalu merindukan kehadiran cinta..
Dan selalu ada getar yang mengikuti langkahku...
Dan getir ini menangisi setiap jejak yang kutinggali..
Aku tak bisa bebas karna cinta ini..
Entahlah..?
Bara rindu dan getar ini makin membuat luka dan menyiksaku..
Demi sepotong cinta, hidupku mesti kupertaruhkan..
Walau aku tak dapat hasil yang membuat rasaku puas..
Dan aku masih terluka.

Kamis, 17 Maret 2011

Disatu satu kenangan yang menikam
Tanpa cinta dan tanpa hati yang bicara
Hanya statusku yang mematikan rasa
Dengan suara parau yang menahan tangisku..
Kasihku atau sayangku yang aku banggakan
Semua tak bertahan walau asa remuk redam..
Jika cinta memang benar berkilau laksana mentari, entah mengapa,
Detak jantungku hanya tersembunyi dibalik detik jam dinding kamarku
Dan tak pernah menampakkan debarnya.. Yang hanya membuat
Hatiku terperanjat dan tak mampu menitikan airmata dan tertahan diantara lingkar waktu yang terbuang sia sia..
Kuingin sandarkan duka ini dibahumu ''cinta'' dan kuingin meleraikan air yang menggenang dimataku yang tak mampu aku semburatkan..
Dan aku kian tersiksa dijantung malam.

Rabu, 16 Maret 2011

bisakah aku

semua yang telah terjadi
dan aku masih meresapi
jika airmata saja tak mampu mendo'akan
luka lukaku, lalu bagaimana denganku
apa lagi yang akan kubanggakan kali ini..
Tentang aku dan semua kisahku..
Bisakah aku meyakinkan ''cinta''
bila aku masih tetap menginginkannya
ingin kuberikan setumpuk cinta
cinta yang belum sempat kunikmati..
Ingin kusenaikan harapan baru yang Tuhanpun belum selesai atas rencananya padaku..
Bisakah aku membuat ''cinta'' tak mengingkari guratan tangis yang masih tersisa diwajahku..
Bisakah aku membuat ''cinta'' percaya kepadaku..
Bahwa rinduku ini benar adanya..

Minggu, 13 Maret 2011

mungkinkah

Entah sudah berapa kali kupandangi cermin kenangan itu sehingga sampai retak..
Rindu seperti kataku
Menyambangi setiap detik nafasku
Menyamar dijemari jemariku yang selalu mengusap cermin kenangan yang tertutup debu..
Bahkan diberandaku selalu kuceritakan tentang semua yang kualami..
Aku tak ingin larut dalam genangan memory ini
Cukup sudah airmata tertumpah
Begitu deras menyakiti hatiku
Jika semesta inginkan tubuhku
Aku akan rela jikapun kenangan ini dapat aku lupakan,dan menghapus duka yang membentuk gumpalan darah beku dalam tubuhku...
Dan aku ingin hidup yang baru,
Dan mempelajari semesta dengan keindahannya..
Barang kali rahasia cinta bersembunyi dibalik bulir embun atau diterik matahari
Atau bahkan bersembunyi dibilik malam..
Dan aku akan melupakan kenangan..
Mungkinkah..???

menjadi sia sia

Aku tak pernah menyinggung soal cinta, kukira semua itu tidaklah penting.
Sekarang bagaimana harus hidup kedepan itu yang selalu kubilang.
Sebelum aku menutup cerita
Sudah pernah kukatakan
Aku akan menyesal meninggalkan semua yang sudah kurakit sedari awal bersamamu.
Dan aku tak menginginkan perpisahan.
Cinta..??
Aku mengalah soal itu...
Semua menjadi sia sia..
Kukira hidup tanpa cinta tidaklah penting.
Ternyata kini aku tak bisa..
Sebab kepergianku kali ini
Karna keegoisanmu..
dan aku menjadi sia sia..

Jumat, 11 Maret 2011

saat gerimis

Bila kupahat lagi kenangan yang masih menyisakan rinainya..
Kupandang keluar jendela
Ada gerimis yang mengingatkanku tentang kenangan..
Kaukah itu..?
Telah memungut rinduku diluar sana..
Menjelma gerimis yang membasahi kediaman hatiku..
Kesedihan begitu sederhana ternyata??
Ketika tutatap lagi dan lagi gerimis datang..
Seperti wajahmu menghajar ingatanku
Dan kini engkau tak ada disampingku.
Dan saat gerimis,lagi lagi kau menjelma kembali, menari diantara kenangan.
Dan aku tak mampu membendung berai ini.

Rabu, 09 Maret 2011

bilakah ada

ada gelak canda yang memenuhi ruang jiwaku yang hening.
Namun tetap saja sunyi..
Ada binar rindu yang telah membawaku dalam kesepian sepanjang nafasku..
Semua menumbuhkan rasaku kian magma.
Diam mengelus kesendirian..
Dan angin yang tiap desahnya mengecupku dengan kedinginan.
Mungkinkah ada matahari yang menjelma bulan ketika malam yang menjadi temanku berbagi..
Mungkinkah ada jemari lain yang memegang erat pundakku dan membisik cinta ditelingaku..
Mungkinkah ada ketika rasa ini takut kehilangan dan menahanku untuk pergi..
Mungkinkah ada..yang mengerti bahasa yang akupun tak bisa menjelaskannya..
Entahlah..bilakah semua ini berakhir tanpa keraguan

hujan

ketika kemarau telah membakar semua rasa yang ada
ketika gersang telah menenggelamkan aku dalam asa yang kehausan
aku butuh hujan..?
Yang menyejukan dahaga yang merajangku
hujan yang membawaku dalam genangan telaga yang biru
yang menjadikan taman yang indah untukku singgahi..
Hujan rindu...?
Rindu yang menyinta keindahan..

edit entri

Edit entri..
Mungkin kata ini yang tepat buatku sekarang.
Kuharus benahi yang salah dengan hidupku.
Kenangan yang telah merenggut airmataku.
Yang membuatku menjadi tak terkendali
Melewati waktu yang terus meninggalkanku.
Aku harus lebih berhati hati setelah apa yang terjadi padaku.
Edit entri...
Ini kata kata yang tepat untukku saat ini.
Bagian mana yang salah yang mestinya aku teliti.
Dan kuperbaiki..
Insya'allah aku bisa..

rindu

Aku merunduk menatap bumi yang makin hening
Sehening jiwaku yang kesepian
Terlalu lama harus kupendam semua kerisauan ini
Hingga aku tak pernah peduli ada cinta yang tulus telah menemaniku selama ini
Gambaran langit kian jelas telah mengingatkanku
Namun aku masih saja kesepian
Aku rindu saat aku merasakan debar yang begitu hebat
Aku rindu tatapan yang telah menggetarkan hatiku
Aku rindu keramahan yang menyejukan kalbuku
Aku rindu semua yang telah membuatku tepesona
Agar kesepian ini tak lagi menyelimutiku
Aku sangat rindu..?

Jumat, 04 Maret 2011

seandainya

Semakin aku meresapi kegalauan yang tak henti henti, aku merasa bimbang. Mungkin kenangan ini telah menjadi duri, untuk aku melangkah..
Ketika rasa yang menjadi pedoman telah menyimpan itu semua...
Dan Seandainya aku dapat meminta pada langit, Kuingin kesejukan dan keindahannya bukan guratan hitam yang selalu menyelubungiku...
Seandainya aku dapat meminta pada bumi, kuingin benamkan segala kegundahan ini dan ingin rebah dalam damai..
Bukan selalu menghakimi setiap saat deritaku..
Seandainya aku dapat meminta juga pada laut.. Kuingin luasnya memberikan cinta kepadaku dalam gairah ombak yang dimilikinya...
Bukan sembunyi dan malu pada diri sendiri..
Dengan segala kekurangan..
Seandainya semua itu bisa....??
Aku akan kuat menghadapi keikhlasan ini..
Dan aku akan mampu lebih bersabar..

Kamis, 03 Maret 2011

kaukah itu

Sebingkai lukisan cinta terpampang didepanku
Kutatap dalam dalam
Dan jelaga ini enggan lenyap
karna ku takut itu hanya ilusi
Ketika mata terpejam semua akan hilang bila nanti ku buka lagi mataku
Kaukah itu yang ada didalam lukisan
Pesonamu membuatku hanyut dalam derasnya kerinduan
Kaukah itu Yang telah membuatku terpukau
Kaukah itu..?
Tapi siapakah kau...?

mulai dari awal

Aku serasa tak pernah menemukan cinta
Dalam sindiran waktu yang kian menghujam aku bahkan hampir melupakan kalau aku pernah memiliki cinta
aku harus menghadapi kenyataan
Kalau waktu yang hampir saja menelanku aku harus memulainya dari awal
Dan aku seperti orang yang bingung memulai dari mana
Sedang aku masih bagian dari kenangan

rintihan sesak

Ada roman cinta yang terbuang
Ada rindu yang terlarang
Ada rasa yang bungkam
Ada ingatan yang tak ingin pergi dari kenangan.
Aku merasa ada yang menggumpal dalam dadaku.
Kian hari bertambah sesak
Aku merintih namun airmata ini tak ingin pergi
Sedang aku tak tahan...
Rasanya bathinku makin tersiksa

ajari aku

Ketika semua telah terjadi dan aku gelimpang dalam kenangan yang sengaja membuatku seperti orang bodoh..
Aku ingin merasakan apa yang mereka rasakan.
Ajari aku mencinta..
Ajari aku cemburu..
Ajari aku menangis..
Aku hanya punya rindu namun apakah itu cukup untukku Dapat memiliki, sedang aku masih buntu dengan kata cinta.
Ajari aku...?

masihkah

masihkah ada matahari memberikan hangatnya padaku..
Masihkah ada senja tempat kutitipkan rindu..
Masihkah ada malam tempatku larutkan mimpi indah..
Setelah tau siapa aku...
Masihkah...??

jangan pergi

DiSenja ini,.. akan kutunjukan padamu tempatku menitipkan rindu
Agar menyampaikan pada malam
Kalau aku ingin bertemu sang pujaan dan itu adalah kamu....
Denganmu aku ingin bercerita
Tentang hal yang belum kau ketahui
Sebelum malam ini berakhir dan menutup cerita, kuhanya meminta satu padamu...
Jangan pergi.....???
Karna kuingin kau disampingku untuk selamanya
Akan ada cerita yang lebih indah
Untuk kita.
Kuharap kau mendengar isi hatiku
Kalau sebenarnya aku telah mencintaimu, dan takutku ini karna kehilanganmu.
Jangan pergi...??

Rabu, 02 Maret 2011

tentang cerita

Sudah kumulai kejujuran yang hampir tak sanggup ku buncahkan.
Ini sudah menjadi keputusan
Aku bercerita dan menuai kritikan
Biar tau dan takkan ada rahasia
Itu kenyataan yang harus kuhadapi
Kenangan tinggallah cerita
Dan cerita cinta dalam keterasingan
Ingin kuberitahu, aku hanya sebongkah batu yang angkuh namun rindu tetesan hujan yang dapat menyejukkan.
Trimakasih telah hadir untuk resahku kawan..
moga tak ada rahasia antara kita
Tentang cerita cinta.

Selasa, 01 Maret 2011

cerita cintaku 10

Ketika keindahan cinta itu kunikmati dan tak pernah ada titik kelam.
Cinta Telah terpancar megah melingkar sanubari.
Aku benar benar menjalani hidup dengan kebahagiaan.
Hari hari sibuk tak kurasa..
Hati terpatri dalam kilauan sinar cinta.
10 th sudah umur pernikahanku.
Dan 8 th usia malaikatku.
Seakan waktu kian berjalan cepat.
Sebingkai lukisan kupahat indah dihatiku.
Aku tak pernah berfikir lagi akan resah ataupun gelisah, bahkan aku tak mengenal lagi akan penderitaan.
Aku sangat menikmati hidup ini.
Tapi...
Sudah selama itu, kenapa ada pertanyaan tentang cinta yang tak pernah terungkap.
Aku mulai bingung dengan soal yang sudah sekian lama kubungkam.
Aku tak habis dalam berfikir..
Kenapa...??
Terlalu pentingkah dalamnya samudra untuk diselami..
Terlalu pentingkah luasnya bumi untuk dijengkali....
Terlalu pentingkah....??
Salah apakah dengan cinta...
Bukankah sudah hadir sosok yang telah menggantikan semua cinta yang tak terjangkau..
Bukankah hidupku sudah kupersembahkan tanpa bergeming dalam keheningan...
Untuk apalagi dipermasalahkan..
Aku sudah rela menjalani ini semua...
Dan akan menemanimu hingga takdir memisahkan kita..
Dan pertanyaan yang tidak perlu itu tak usah dibongkar kembali..
Aku sudah menyerah...
Kenapa kekuranganku sekarang yang menjeratku...
Ada apa dengan cinta..
Ini jalan sudah kuselusuri dan aku pengikut yang setia.
kenapa lagi dengan jejak cinta itu..
Ataukah masakan ku sudah tak enak lagi untuk kau rasa..
Ataukah istana ini sudah membuatmu gerah dan kau mencari tampat sejuk yang lain.
Ataukah kecantikanku telah ada yang membandingi..
Aku terus saja bertanya dalam titian hari.
Kemana akan ku larungkan pertanyaanmu.
Sedang aku tak tau jawabannya.
Tapi apakah persembahanku tak layak kau nilai, dalam kesungguhanku hidup bersamamu.
Apa artinya semua ini....
Senjata makan tuankah..??
Ahh..Sudahlah aku tak mau berfikir lebih keras, dengan segala tuntutan yang tak memiliki terdakwa.
Dan kau menjadi hakim yang kesiangan.
Karna pertanyaan itu bukan untukku melainkan untuk dirimu.
Langit tak berawan, bersama bulan yang sepotong dan bintang yang sebutir.. Itukah maksudmu..??
Bahkan secangkir kopi buatanku tak ingin lagi kau tenggak.
Dan aku kalah dengan peperangan yang tidak adil.
Sedang aku masih menikmati sebotol anggur pemberian orang tuaku yang membuatku mabuk dan tak berdaya.
Kini jalan buntu telah kau hadirkan..
Dan kepergianku yang kau inginkan..
Dan kau tak memahami hatiku menjerit..
Air mata yang lama tak tumpah, kau buat danau.
Luka yang sudah sembuh kau gores lagi dengan ketajaman lidahmu.
Cinta...cinta...dan cinta.
Aku bukan tak punya..tapi..??
Aku sudah melupakannya...
Bukankah cinta telah lahir bersama hadirnya malaikatku.
Kenapa penderitaan itu kau kenalkan lagi padaku..
Dan kau membiarkan aku menjadi pengemis cinta.
Dan kau makin menyangkal kekeliruanmu terhadapku.
Kau makin membunuh rasaku terhadapmu.
Ma'af aku memang salah namun penyesalan tak ada artinya.
Inilah penderitaan yang sebenarnya.
Terima kasih, kau telah mengajariku tentang cinta.
dan aku takkan larut dalam kebencian...
Walau sebenarnya, Jiwaku telah menjadi lautan darah yang telah membanjiri luka dan aku tak bisa menemukan dimana letak guratannya.
Inilah akhir cintaku.
Yang membuatku kesepian sepanjang
Jalan.
Dan aku terbuang bagai sampah.
Hina dina. semua karna cinta.
Ya..hanya karna cinta.
Aku tak akan merahasiakan duka dan menjadikannya beku dalam dadaku.
Inilah aku sekarang larung dalam resah.
''Yank Celalu Resah''

cerita cintaku 9

akan kuceritakan sampai jemari ini tak mampu lagi berfungsi.
Kenangan yang terlalu lama bersemayam dalam kalbuku.
23 th saat itu umurku,ketika akupun mengikuti jejak kekasih yang harus rela menelan kepahitan ini.
Akupun akhirnya mengakhiri masa lajang, tanpa rasa cinta sedari awal.
Namun aku tak sejahat alam fikirku.
Mungkin disuatu saat cinta itu dapat hadir dan tumbuh dalam kebersamaan.
Dan aku jujur dari awal pernikahan.
Bila cinta tak pernah hadir untuknya.
Hari hari berlalu dengan kebohongan.
Bagiku tidak adanya cinta itu, semuanya adalah dusta.
Dan aku berdosa.
Setiap sujudku aku terus saja berdoa.
Tuhan ma'afkan segala kebohonganku ini.
Ini bukan mauku, dan aku mohon beri aku cinta untuk ini.
Tumbuhkan kembali cinta dalam hatiku,
Aku tak ingin terus dalam dosa yang menguburku didunia ini.
Sepanjang malam malamku pun tak pernah terlambat meminta dan meminta cintaku kembali kepada Sang Penguasa.
Dan sampai akhirnya ada malaikat kecil yang menolongku.
Seorang malaikat yang menumbuhkan rasa cinta yang lama tak kupunyai.
M Dika Permana, aku sendiri yang memberi nama.
Tahun demi tahunpun berlalu dan aku tak pernah berfikir akan derita dan duka lagi.
Kurasa dengan kehadiran buah hati semua telah menyembuhkan luka.
Dan kerinduanku yang hampir mati kini menjadi benderang.
Dan cinta terpenjara itupun telah bebas.
Harapanku dan cintaku kupersembahkan pada malaikat kecilku.
Dan aku bukanlah pemulung rindu lagi.
Dia adalah penolongku saat ini.
Dan langit menjadi biru, bintang bintang bertaburan semua menjadi indah.
Hari hari sibuk dimulai..dan aku telah menjadi seorang ibu.
Dia adalah nafasku, dan dia telah membuka jalan yang membuat rasa ini tadinya tersesat.
Dan dia adalah kebahagiaanku.
Yang berdiri dipintu hatiku dan membuatku membuka mata tentang cinta yang benar benar bermakna.
Dan seketika kenangan masa lampaupun ra'ib bersama kehadiran bunga cintaku.
seakan aku yang paling bahagia saat itu.
Karna memang kusadari aku tak pernah memiliki cinta hampir seabad lamanya.
Terima kasih malaikatku.

cerita cintaku 8

Dengan kenangan yang makin menyelam dikedalaman hatiku, aku mengenal kata ego dalam diriku.
Sombong dan acuh telah meracuni kenyataan hidupku.
Aku tak bertanya pada airmata, mengapa tiba tiba saja mengering dan tak membanjiri wajahku lagi, ketika pilihan itu aku buncahkan.
Tak ada artinya lagi bulan atau bintang yang menghiasi kerinduan ini kepadanya.
Tak ada lagi pertanyaan kepada sang malam tentang rindu yang sudah terbuang.
Dan tak ingin lagi bermimpi dengan keindahan cinta yang sudah menjadi gersang.
Begitulah keheningan yang sudah mendarah daging.
Kesepian menjadi rebahan malamku.
Dan kerinduan telah menjelma senja.
Cinta pun menjadi matahari yang membakar tiap sudut hatiku.
Kemana langkah kupijak telah tersapu debu debu kenangan.
Cintaku mulai bisu dan kaku.
Cintaku menjadi buta dengan terus meraba kenangan.
Bagiku setahun itu tidak cukup lama untuk aku mengubur kenangan.
Namun kedua orang tuaku tidak.
Dengan mengikut dijalan mereka, telah kuserahkan kepasrahan ini.
Dan akupun menurut saja ketika perjodohan itupun dilaksanakan.
Aku Seperti robot, diperintahkan apa saja kulaksanakan.
Tanpa berkata tidak.
Karna apalagi yang harus aku pahami
Setelah kejadian yang menimpaku.
Dan semua yang terjadi adalah kepalsuan.
Begitu egoku kian bermain main dibenakku.
Sedih itu tak menyayat lagi..
Luka itu tak kurasa pedih lagi..
Semua membungkam, dan aku terdiam dalam tingkah masa.
Bagiku kenangan adalah pigura dan dan cintaku lukisan didalamnya.
Terus kupandangi dan kuhayati.
Dan jangan tanya mengapa..
Tentang kisahku yang menjadi luka yang berkepanjangan.
Aku tak tau siapa yang bersalah..
Aku, orang tuaku atau kekasih yang terbuang.

cerita cintaku 7

Terus kubaca dan kubaca lagi kenangan ini sampai aku tak mampu lagi berfikir..
Dan Sekuat apa kuberlari menjauh semakin dekat untuk aku mampu melupakannya.
Cintaku tak segampang membalikkan telapak tangan.
Sehingga akupun tak mampu memahami diriku sendiri.
Kebersamaan kami begitu singkat..
Hingga tamat sekolah kamipun terpisah.
Tapi kabar tak pernah putus.
Hingga lembar lembar matrapun memenuhi lemariku.
Bila dihitung takkan selesai sehari..
Lima tahun sudah hubungan jarak jauh kujalani, dan tanpa berpaling dengan yang lain.
Aku tidak melanjutkan sekolah karna kebentur biaya. Aku hanya ambil kursus kursus saja menghabiskan waktu yang berjalan menunggu akhir keputusan kekasih hati.
Dan hari pilihan itupun bermula.
Ketika tiba waktu kami memutuskan mengakhiri masa masa lajang disanalah duka mulai berurai...
aku tak tau kalau masalah ini yang akhirnya memisahkan kami.
Keyakinan yang menjadi pilihannya.
Agama kami sama namun keyakinan berbeda.
Dan orang tuaku memberi pilihan terpahit padaku.
Bagai memakan buah simalakamah.
Dan aku memilih orang tuaku.
Walau pahit namun tetap harus kutelan juga.
Dan diapun begitu tak ingin meninggalkan keyakinannya.
Walau dia memohon untuk belajar memahami hidup denganku.
Dan derai airmata perpisahan membanjiri jalan jalan kenangan kami.
Walau berpisah dengan cara baik baik, namun hatiku benar benar hancur.
Untuk memberi kenyataan dia mencintaiku sungguh sungguh dia memberikan waktu 7 bulan untuk ku berfikir lagi, agar aku lebih bijak dalam memilih.
Dan pergi bersamanya...
Akhirnya waktu yang diberikan pun habis.
Telah final aku memilih orang tuaku.
Dan diapun mengakhiri masa lajangnya bersama wanita yang dijodohkan pamannya.
Walau tangisku kian menggenang, namun aku harus rela.
Karna aku tak ingin berpisah dengan orang tuaku.
Entahlah aku tau apa yang aku lakukan.
Tak ada salah dengan kenangan ini atau aku kian larut dengan kehancuran.
Dan aku tak pernah merasakan getaran itu lagi.
Cinta...yang tiap hari orang orang ocehkan itu tak lagi indah bagiku.
Aku makin meresapi duka.
Berfikir sedetikpun soal cinta aku tak mau.
Aku makin mengenal keterpurukan.
Walau bertambah dewasa namun fikiranku menjadikan aku kanak kanak lagi. Yang kurang kasih sayang.
Walau aku mendapatkan lebih dari orang tuaku namun masih saja ada yang menganjal.
Namun pintu hatiku telah tertutup.
kekasih pergi cintakupun menghilang.

Sabtu, 26 Februari 2011

cerita cintaku 6

Perjalanku mencapai sebuah cinta begitu panjang.
Hingga akhir sekolah aku baru menemuinya..
Walau perkenalan yang begitu singkat tetapi aku sangat menikmati.
Ternyata dia adik kelasku.
Tetapi umurku dengannya hanya berjarak 3 bulan saja..
Ya untuk pertama kali aku mempunyai seorang pacar, dengannya aku masih malu mengenalkannya dengan teman temanku.
Tetapi dengan sendirinya merekapun akhirnya tau.
Begitu indah kata santun yang tiap kali terlontar dari bibirnya yang merah jambu, karna tak teracuni asap asap yang membius kocek.
Aku sangat bangga kala itu..
Mempunyai pacar yang diidolakan semua orang. Bukan saja soal ketampanannya tapi juga kecerdasannya dan kegigihannya untuk mencapai masa depan.
Syair syair indah terlontar sebagai matra cinta yang diperuntukan bidadari..
Dan akulah bidadari ketika itu.
Seuntai aksara kuingatkan darinya yang merenda cinta bersamaku.
''lamunan''
Saat ku terdiam dalam bisu
Lengang diujung penantian
Saat itu angan kumengenang
Dikala cinta sedang bergayut
Terpisah putaran waktu dan suasana
Gapai rindu jauh dipelupuk mata
Sejauh ragaku dibumi persada....
Tak kudapat senyummu
Tak kudapat parasmu
Yang ada hanya liuk lentera
Dan rajutan sejuta rindu yang kian membara....
Dalam bisu terbersit harapan
Teruntai doa kapada TUHAN
satukan aku padamu
Dalam patrian cinta...
Inilah anganku dalam bisu
Dan sejuta anganku
Tuk mendapatkan cinta sejati...
Desah nadiku makin menyayat tiada indah seperti masa lampau saat cinta itu pertama hadir terlukis dilembar lembar hati.
Aku makin menikmati indah asmara dalam rajutan syair syair merdu sang pujangga cinta..
Tiada indah selain duduk berdua bercerita tentang matahari, tentang senja yang mulai pergi, dan tentang malam yang menciptakan berjuta mimpi bersamanya kala itu.
Aku makin sunyi, angan ku melambung tinggi ketika cinta kunikmati keindahannya...

Minggu, 20 Februari 2011

cerita cintaku 5

Kesedihan makin kukenal dalam urat'' nadiku terus menjalari darah''ku
Membius ruang ruang jiwa dan asaku.
Cinta yang kuyakini mulai lemah, dan membuatku semakin gusar apakah mungkin kata cinta itu bisa kunikmati keindahannya.
Dalm hari yang santun dalam harapan masa aku buyarkan keyakinan memiliki cinta.
Aku melangkah gontai menuju gedung tempatku tautkan asa.
Semangat tak seperti hari kemarin
Aku sengaja meninggikan hari sampai matahari megah menyindirku.
Karna semangat tak menantang lagi aku merasa tak memburu waktu.
Hari pertama masuk sekolahpun kujalani dengan kemalasan walau aku akan menghadiri penjamuan kata.
aku merasa datang terlambat tapi tak peduli dan tak mungkin ada hukuman hari ini gegitu kemalasan memuncak paling tinggi dibenakku.
Pintu gerbangpun sudah terlihat memanggilku untuk masuk tapi langkahku kian pelan.
Dengan manja kemalasan aku sampai pula di gerbang sekolah.
Pandanganku mulai tertuju dikerumunan teman teman tapi aku tak merasa mengenal mereka dengan dekat aku teruskan langkah dengan kaki sedikit menendang rumput yang tak bersalah denganku.
Ah aku tak peduli mungkin meraka adik'' kelas.
mataku tertuju pada satu sosok yang kuberfikir aku pernah mengenalnya.
Jarak 2 meter makin jelas dan telunjukku menunjuk kearah itu sambil berfikir siapakah gerangan..?
Aku tersentak seakan terjaga dari mimpi benarkah yang kulihat??
Seorang yang kemarin ku cari ditengah kerumunan pasar.
Oh ternyata dia aku mulai tersadar dari kemalasan berfikirku.
Dan diapun begitu..
saling bertanyapun kami mulai saat itu juga hingga tak terasa bel pun berbunyi
Dan dia sempat bertanya aku dikelas berapa. Dengan hati yang sedikit menyombongkan diri aku tak menjawab dengan benar pertanyaannya. Aku bilang ''cari saja nanti juga ketemu''
Dengan gemulai kumelangkah pergi membawa kerinduan yang sempat tertunda.
Hari hari cinta telah dimulai..
Rona wajahpun tak ingin pergi menyolek jiwaku.
ternyata aku telah menemukan cinta diakhir sekolahku.
Aku makin salut dengan cintaku
Mimpi itu tak selamanya mampat di ilusi.
Aku mulai merasakan keindahan cinta.
Apalagi mendapat restu orang tua.
Dia seorang yang gigih sekolahpun dengan biaya sendiri
Aku perkenalkan cinta bukan pertama dihatiku tapi yang memiliki ku untuk pertama kalinya.
Sepulang sekolah dia bekerja diperpustakaan tempat bapakku bekerja dan ketika libur dia mesti membantu pamannya berjualan baju dipasar.
dia anak pindahan sekolah lain karnanya aku tak pernah menemuinya sebelumnya.
Begitulah dia yang pertama membuat tanda cinta dihatiku.
Dan ceritaku belum berakhir.

cerita cintaku 4

Kerinduan aku kian mengenal rasa
,
Mungkinkah ini cinta..??
Senyumku tumpah bertubi tubi
Memecah kesunyian hati aku sangat yakin waktu tak sejahat alam fikirku
,
Keindahan itu larung diantara sepiku
,
Harapanku tak pernah mati
,
Walau cinta katanya mesti ada yang menyambungkan, tapi tidak denganku,
Aku ingin menguji kesanggupan alam fikirku dan aku tak sanggup cinta bersanding dipintu lain.
Aku sedikit membelok diantara persahabatan kala itu.
Liburan berakhir hari minggu ini. tapi semangatku tak pudar mugkin ini hari terakhir aku melihatnya.
Begitulah keadaan hatiku mulai gusar, dan makin tak terkendali dalam kegalauan.
Tapi Biarlah aku terima walau aku hanya berhalusinasi.
hari minggu ini aku harus melihatnya untuk terakhir kali.
Dan besok takkan ada kesempatan lagi
Begitulah hati meracau bersama dengan secepatnya waktu berlalu.
Aku Izin lagi pada emak dengan melas manja,
Aku tau emak sayang padaku dan dia tak pernah menolak permintaanku
.
Kali terakhir, Berdua menyusur jalan, masih dengan riak girang
. Aku tak pernah berfikir ada hal buruk akan menimpa. Kuteruskan langkah riangku.
Bersama Sepupuku menautkan senyum dengan alam yang mengiring pula keindahan hari ini.sepupuku dengan bahagianya menyoleki rona wajahku dengan keceriaan kami disepanjang jalan.
Pasar telah tiba, pandanganku mulai meraba keindahan yang dimaksud hati.
Tapi, hatiku tak menentu aku tak menemukannya.
Disudut sudut pasar tempat ia nenggantungkan pakaian jualannya pun tak terlihat.
Fikiranku mulai gelisah, ada apa dengannya, kenapa hari ini dia tak segagah gantungan bajunya.suaranya yang menduai menawarkan baju Yang biasanya dia tawarkan pada pelanggannya.
Aku terus mencari dengan hati sedih karna ini hari terakhirku melihatnya.
Sepupuku tau aku sedang bersedih dia terus menghiburku dengan sabarnya.
Ya sudahlah mungkin ini belum nasibku walau tak memiliki tapi kenangan ini tak mungkin hilang. Berjalan pulang tanpa senyum apa lagi candaan.
selingkuh fikiranku dengan keriangan dipagi minggu.
Kerinduanku menjadi gerimis sampai malam. Dan cerita sedih sudah kumulai.
Tak henti seperti koran.
Malam minggu ini menjadi amplop yang tertutup rapat dan suratpun tak tak tau ku kirim kemana. Aku melukis mimpi dalam kesadaran.
Ini kesedihan yang berulang kali kudapati.dan rasa itu belum hilang.
Cinta...
Kata cinta,masih terngiang ditelingaku.

cerita cintaku 3

Aku makin terkontaminasi pada rasaku
Hingga meluap luap menggoyahkan asaku.
Dari waktu kewaktu tak pernah kutemui.
Dan kelas tigapun menjadi akhir petualanganku.
Masih dalam Liburan sekolah saat kenaikan tingkat 3.
Aku smakin malas memikirkan cinta bagiku cinta hanya milik sahabat
Ketika sahabat tak ada aku merasa kesepian.
Libur telah dimulai hanya seminggu saja,
Kuhabiskan dirumah membantu kesibukan emakku..
Emak kalau orang kota bilang ibu atau mama. Ya itu panggilan kesayangan anak anaknya.
Walau sedikit kampungan. Ah aku khan memang hidup diperkampungan.
Dan Aku mulai sibuk pergi kepasar
Berbelanja menggantikan emak.
Hari ini, senin pertama kali aku memilah milih sayuran, ikan atau bumbu dapur lainnya.
Ketika aku kepasar ikan, mataku menyadap ada sosok mengagumkan.

akhir dari keterpurukan, begitulah
Hatiku mulai berontak, dan aku bertanya siapakah gerangan dia??
Dalam cerahnya hari ini Bersama sepupu tawa kamipun memecah canda.
Diapun mulai menyindirku dengan guraunya, yang membuat rona melingkar dipipiku saat itu.
Keesokan harinya semangatku kembali menyala, ingin sekali menggantikan emak kepasar lagi. Dan izinku diterima.
Hati dengan berbunga, melangkah aku kian lantang menyusur jalan setapak sambil sesekali tersungging senyum.
Bersama sepupuku canda mulai pecah lagi pagi ini.
Libur kali ini aku tak ingin lewatkan mesti kenyataan aku tau itu tak mungkin. fikiranku kian bermain main dibenak. Dan aku telah masuk lagi kedalam ilusi. Tapi hati tak perduli, karna keindahan itu masih ingin ku nikmati.

cerita cintaku 2

aku masih berlayar menuju dermaga hatiku walau ombak di hatiku kadang tinggi kadang juga rendah dalam memilah cinta.
Dan Aku tak mudah jatuh cinta
Kalau satu telah mengisi hatiku, aku tak ingin yang lain.
SMEA pun kupilih untuk melanjutkan belajarku, aku terpisah dengan teman teman SMP ku ketika itu.
Tapi kami masih sering bertemu, saat hari hari besar seperti upacara agustus.
Aku masih sering melihatnya dibarisan teman temannya.
Ada sedikit terhibur, walau ku tau ilusiku berlebihan.
Aku terpuruk lumayan lama dan kelas dua itupun aku duduki.
Aku mulai sedikit melupakan ketua kelas itu. Fikirku SMP telah menjadi kenangan. Tak usah terlampau larung dalam kegundahan. dan aku mulai suka teman sekelasku lagi.
entah aku merasa tak sanggup memiliki cinta pertamaku atau aku serong pada hatiku hingga hatiku mampu berpindah kesosok yang lain.

Dia bukan sang juara kelas, tapi sang juara lapangan.
Setiap kejuaraan yang diperaninya aku selalu menjadi seponsor.
Aku merasa terhibur walau aku tak memiliki hatinya.
Dikelas dia pandai matematika
Dan dudukpun sebangku denganku
Aku hampir tak mengerti hatinya
Dia amat menyayangiku saat itu
Ketika belajarpun tak pernah lupa denganku.
Ah entahlah fikiran ku kacau
Aku hampir tak membedakan pertemanan dan cinta.
Hatiku makin kacau, dan aku kian masuk dikedalaman cinta.
Aku telah mengerti, ternyata ini cinta yang sangat di agungkan keindahannya.
Tapi, akupun tak merasa letih menelusuri jejaknya. Walau aku tak pernah tau entah kapan sampai di ujung jalan.

cerita cintaku 1

Aku masih ingat ketika aku merasa suka pada seorang laki laki
Pertama kali..
Ketika itu aku baru duduk dibangku SMP tepatnya kelas 2
.
Dia ketua kelas saat itu.
Aku suka karna kepintarannya dan tulisannya pun bagus bagiku saat itu
, mungkin karna masih meranjak remaja, aku merasa ada yang lain dalam diriku ada yang merekah dan tumbuh berkembang.
Dan Ketika dia mengalunkan ayat ayat Alqur'an dengan syahdunya aku merasa makin terpukau
dalam ruang yang belum pernah diisi apapun.
Tapi perasaan itupun kuendap dalam dalam, keruang paling sudut dihatiku
Karna aku malu pada diriku yang tak mampu memikat hatinya, walau terkadang beradu pandang hatiku makin sakit, begitu hati mulai merasakan ada gejolak lain, seperti amarah ataupun cemburu.
jiwaku ragu
Bilakah rasa itu terbuncah, igauku dalam kesadaran.
Sampai SMP pun berlalu aku jua tak menemui tambatan hati, karna hatiku tak ingin berpindah ketempat lain
.
Ku ingin hanya dia, yang telah memberi keindahan hatiku. Yang telah membuat beda diriku, dari yang tidak tau, menjadi tau tentang rasa yang terkandung dalam cinta. Dan aku merasa telah memiliki rasa indah itu.

Kamis, 17 Februari 2011

''TENTANG RASAKU''

Malam makin gelap dengan rasaku
Diantara setiaku yang bersembunyi di balik wajah terangmu...
Aku makin gelisah....
Kuingin terpejam sejenak dan merasai sedikit ngiang syahdu tentangmu...
Tentang rasa yang punah bersama indah...
Aku tak mengerti mengapa suaramu selalu saja datang dan menjamah kesendirianku...
Dalam kepasrahanku kubiarkan kenangan memenuhi hatiku...
Dikantung mataku yang makin menghitam yang menyimpan segala kesedihan.....
Bisikan terakhir yang tak pernah kudengar..
Kini hanya ku sia siakan waktu yang membuat kebodohanku sendiri...
Aku kira kau mampu membalut sedihku..
Malangnya kaupun menjauh pergi, dan bersembunyi dibalik tangisku...
Dan langkahku terhenti dihatimu...
Sahabat Sepku ada yang tak pernah berhenti mengejarku ialah kenangan bersamamu, yang menjadi api yang tak pernah mati mati ditanganku...
Terlalu banyak andai andaiku tentang kenangan...
Laknat Benar aku ini....
Menyinta kelembutan yang terlahir dari kehangatanmu yang begitu sempurna...
Rengekanku memecah sendi sendiku, darah dari luka makin membanjiri kerinduanku...
Dengan sedikit tangis untuk menepis bahwasannya cintamu tak termiliki...
Sahabat Sepiku mungkinkah kau mau mengerti tentang rasa ini yang sekarang menjadi jarak diantara kita...
Aku makin berputar putar dalam kerinduan tanpa ampun...
Aku kian terbakar dengan rasa ini...
Detik detik berlalu aku selalu menangis dibahu kenangan...
Kau adalah bintang yang menumbuhkan cahaya pantulan kerinduan tentang rasaku padamu...

Senin, 14 Februari 2011

''MENGERTILAH''

Bukalah hatimu...??
Ingin kupeluk hangat lewat doaku...
Menolehlah sejenak dan tersenyumlah...
Tidakkah kau merasakan ada yang tumbuh berkembang didadaku...
Serupa rindu yang tersirami ingatan yang tak lekang akan bayangan dirimu..
Begitulah rinduku yang selalu mengajaku menari diantara sepi hatimu..
Biarkan hujan rindu ini gemericik memberi irama pada kesunyian hatimu..
Aku adalah cahaya enerang kegelapan jiwamu..
Takkan ada benci dan amarahku, merenda rindu yang membslut sepimu..
Andai kau tau...
Aku akan menjadi bunga yang mewujudkan yang mekar di padang hatimu..
Pandang pandanglah malam bila kau ingat akan adanya diriku, kau akan menemukan cahaya disudut hatimu..
Aku tak akan lelah menziarahi kesunyian hatimu, yang terkubur dalam kalbuku..
Aku tak igin selalu mengenangmu, karena ku ingin kau tetap menjadi bagian dari harumnya bunga bunga rinduku....
MENGERTILAH...???
Andai kau tau bunga cintaku tak akan mekar karena siraman air mataku..
Lihatlah kelopak rinduku yang telah bermekran kini jatuh karena layu...
Semua karena tak bertuan yang rela memberikan kasih sayngnya padaku..
Mungkin ini kah yang kau mau dariku selslu terpuruk dalam keheningan jiwamu...
MENGERTILAH...??
Karna kecantikan bunga yang kini mekar serupa dengan serambi wajahku akan terus tersenyum benderang walau tersekat luka...
Dan walau senyum gelapmu yang memaksa airmataku mengalir...
Aku tak akan menangis dan selalu terpukau kesedihan...
Aku ingin tegar dan tetap gemilang di hadapanmu...
Biarlah kerinduan ini menikam ku diam diam dalam gugur sunyi yang kuhidmati..
Andai kau tau aku tak akan terhenti di titik ini...
MENGERTILAH....???

''GUBUK GORESAN AKSARA BERMAKNA''

Digubuk aksara ini yang basah dengan kerinduanku..
Yang memelihara air mata..
Aku adalah gelandangan cinta yang membawa rindu untuk meminta kesejukan jiwa pada riuh nya kehidupan cinta yang Agung...
Ini kisahku yang selalu kutulis dengan tangis dan timika terluka..
Jiwaku hampir tak berharga...
Kerinduanku begitu megah menjulang langit..
Menyeret nasibku yang ringkih..
Menghela nurani yang pedih...
Meminta minta kesana kemari...
Mengais tumpukan cinta...
Mungkin ada sisa sisa cinta yang tersisih untukku...
Dalam gubuk ini yang kian basah dengan kerinduan selalu menyimak penuh tanda tanya..:
Disela hingar bingar bunga yang sudi bermekaran aku menjadi gelandangan..
Merunduk berjurai jurai, membisik rindu...
Bibirku kering gemetar, aku tak waris dan tak pawai berucap, lidahku keseleo acap kali meminta minta cinta ada di pangkuan...
Hati teriris....derai air mata mengaliri pipiku...
Resahku menjadi mimpi yang menakutkan..
Dalam gubuk ini aku merenungi nasibku..
Bumiku tak lagi indah...
Langitku pun tak lagi biru...
Kini aku menjadi penyair gelandangan..
Menjadikan gubukku tempat aku menggoreskan makna makna rinduku
kedalam aksara'' kerinduan..
Ku ingin sembunyikan tangis di setiap bait baitku..
Dan ku ingin memakai jubah malam agar kegelapan itu tidak menakutiku lagi..
Biar ku tampung tiap tetes rindu kedalam gubuk goresan aksara bermaknaku..

''KESUNYIAN''

Kesunyian itu adalah kerinduanku yang tak pernah terselesaikan...
Segala kenangan membulir menghening di mataku karna cinta tak pernah hadir saat aku membutuhkannya..
Aku terus saja menggali maknanya tanpa batas penantian...
Adalah engkau cinta yang masih bersemayam manis di singgasana hatiku menggenggam sekotak mimpi yang hendak ku ceritakan ketika pagi itu datang...
Untukmu cinta aku rela mengais butir butir keringat pekat yang ada di hatimu walau langkahku tersesat d keheningan jiwamu..
Apapun aku rela melakukannya agar engkau tau cintaku tak pernah main main...
Kepadamu cinta aku rela terluka dan membawa kerinduan ini kepada hujan agar engkaupun basah dengan hingarnya rinduku...
Begitulah kerinduanku menjalar dalam kesunyian hatimu...
Aku terus saja kehilangan yang makin memahami kesepianku...
Jejakku lelah, sayapku patah, cintaku terus saja mengalah dalam lelehan rindu yang terkepung diriak waktu dan amarah jiwa.
kesunyian ku memang getir tanpa batas namun jiwaku tak sedang berada dititik akhir.
Aku terjebak dalam kesunyian ini dalam labirin kerinduan tak ada jalan keluar selain sabar dan setia.

Selasa, 08 Februari 2011

Ku Ingin RinduMu

Sahabat sepiku...
Aku disini didepan pintu Rindumu...
Aku ingin mengetuk dan ingin menemui hatimu...
Aku didepan pintu Rindumu...
Kerinduanku telah menyambar samar dalam senyummu...
Aku tak mau kembali sebelum kau bukakan pintu itu dan memberikan selendang hatimu padaku...
Masa cinta slalu kau timang timang didepanku tepatnya dijiwaku..
Aku selalu disini didepan pintu Rindumu..
Bersama linangan cintaku dan air rinduku telah menjalar dipagar jiwamu..
Dan desah nafasku terengah menimba air dari kedalaman hatimu...
Ketauhilah sahabat sepiku ada gulana trus saja kukatakan padamu slalu tak henti membersit kala wajahmu kian lenyap dilengkung bumi bencimu...
Tapi aku akan tetap disini didepan pintu Rindumu...
Aku tak mampu melupakanmu walau itu suatu hal yang mudah ku lakukan tapi aku tak sanggup ku selesaikan...
Sahabat sepiku lihat aku yang tak pernah menyerah menanti kau membuka pintu Rindumu untukku...
Sampai musimpun berganti karna hujan dan panas itu akan menjadi temanku ketika aku disini sendiri...
Aku ingin Rindumu untukku....

Kamis, 03 Februari 2011

Jejak yang hilang

Kenapa begitu singkat sekali cerita ini harus berakhir.
Ketika langkahku masih mengikut dijejakmu.
Dan kau makin kian lenyap dari pandanganku.
Sedang aku belum tuntaskan lukisanku.
Indah....
Mengapa cepat berlalu
sedang aku masih menikmatinya
kenangan....
Mengapa kau tinggalkan kenangan ini untukku
sedang aku masih ingin kau ada didalam ceritaku
aku belum rela kau menjadi kenangan
ini langkahku yang terus mengikutimu dari kejauhan
ini cintaku yang belum sempat singgah dihatimu
ini rinduku yang menginginkanmu
melanjutkan cerita yang belum usai
ini aku yang selalu mencumbui kenangan pedih ini
ini aku yang selalu mendekap malam menghadirkanmu dalam mimpiku
ini lah aku menanti kedatanganmu ditepian ilusiku
inilah aku dalam kisi hayal ketika selaksa asa itu mengoyak jiwaku
inilah aku mencintaimu tanpa ragu
inilah rasaku yang tertunda sepanjang titian langkah dijalan yang penuh duri dan melintasi kerinduan ditapakmu yang telah tersapu debu.

Rabu, 02 Februari 2011

Apakah ku salah

Dalam kedalaman sunyi yg terkepung cinta tanpa batas, ku coba menggenggam stitik cahaya ktika dukaku melintasi malam.
Aku pernah melupakan tpi itu kesalahan yg tak berjurai panjang.
Apakah ku salah memperbaiki langkah yg terjerembab dlm lumpur dusta.
Ketika malam menuntunku dalam laku kesunyian.
Aku tersadar semua ketika cinta itupun telah pergi.
Apakah ku salah untuk memulainya lagi dari awal. Walau bukan jejak yang sama. Mungkin aku akan lebih berhati hati dalam melangkah.
Aku rindu kasih, aku rindu cinta.
Apakah ku salah ketika ragaku senantiasa merindu cinta itu lagi.

Senin, 31 Januari 2011

KENAPA

Pertanyaan slalu saja terlontar ketika ada rasa sayang pasti selalu ada air mata.
Kenapa setiap pengakuan selalu ada kata perpisahan.
Jikalau kejujuran hanya terbingkis kesedihan.
Ketika ada dusta kenapa harus dipungkiri setelah kejujuran itu tak pernah dihormati...

Kebohongan

Ku selalu ceritakan tentang apa yang belum pernah aku lihat.
Tentang gelombang laut yang mengecup bibir pantai ketika saat ku merinduimu kusamakan saja alurnya dengan kerisauanku.
Karna cinta ini telah mengubah malam menjadi terang dengan pelangi kerinduanku.
Dan angin sebagai penyampai kabar.
Kau tau semua ku rangkai semanis kerinduanku padamu.
Agar ku merasa dekat dengan hatiku.
Karena dengkur cintamu begitu dahsyat membangunkan kesunyianku...
Maaf karna kebohonganku..
Dan aku tak ingin rinai dihatiku trus saja mempertanyakan keberadaan ilusiku.

Sabtu, 29 Januari 2011

Hayalan Hampa

Semua hayalanku menjadi hampa tercecer dalam sapuan angin malam.
Ketika anganku mendekap cinta dalam gelora kerinduan.
Namun mungkinkah kurengkuh kapas yang terhempas angin dan mungkinkah aku berjalan tanpa menjejak tanah untuk meraup sesuatu yang ternyata mustahil kudapatkan.
Hmm ilusiku terus saja menari nari diantara mega mega kesepianku.
Dan aku menghayalkan sesuatu yang hampa.

Ingin lebih baik

Entahlah apa kusanggup membidik semua kenangan masalalu, yang selalu menyimpan sebuah nama yang melebur dikepalaku.
Selalu saja merapat dibenakku. Dan menyepit dalam ruang jiwa.
Dengan memory yang beragam senyum, rinai cinta dan sedu sedan.
Saat itu terus saja tangan mungilku tanpa lelah mengusap wajah dengan saputangan air mata.
Sebenarnya apakah kusanggup melepaskan keluh kesah ini dari semua hayalan masa lampau.
Lelah..trus bermain dalam langkah ketika ku harus merayu hati yang kian detik terlempar dan terjerembab dalam rentang duka.
Ketika siangpun tergantikan malam aku trus saja menghitung satu satu duka ditengah riuhnya lentera dan ketikan diary penatku.
Entahlah mungkinkah kusanggup melupakan perjamuan kenangan itu yang terlalu kunikmati, sampai sampai lupa ketika kusadar Asa tiba tiba terlewatkan.
Entahlah apakah kusanggup sirnakan kenikmatan kenangan itu yang terlalu kenyang kusantap.
Sehingga masapun ikut terlibat diantara gaduhnya kalbuku yang terus saja berontak dalam kepungan hayalku.
"DEAR SAHABAT SEPI"
aku rindu pembaharuan benakku.
Aku ingin menghitung bintang bersamamu bukan selalu mengeja duka.
Beri aku satu alasan yang terbaik agar aku tak selalu terlena menikmati masa lalu ku.
Izinkan aku membaca hatimu dan mencernanya, supaya aku merasa reformasi duka ini telah berhasil aku lakukan. Aku ingin lebih baik...

"ANDAI"

Kalimat yang membuai hayal menjulang dicakrawala kerinduan
Kalimat yang terus menjejak jiwa yang mengurai ketidak pastian
Kalimat yang selalu bermain didetik waktuku
Kalimat yang aku dan kemauanku dalam keinginanku
sementara ruang jiwaku sudah senab menampung segala hayal.
Hati trus saja memaknai kata Andai menjadi...:
Kedukaan menjadi Kebahagiaan
Kebencian menjadi Kecintaan
Kegalauan menjadi Kedamaian
Kerisauan menjadi Ketenangan
Kesedihan menjadi Kegembiraan
saat hatipun tersadar dan terhenyak seketika menyela semua ANDAI..
Aku hanya terhanyut dalam lamunan.
Och ANDAI....
Semisal...
Mungkinkah...
Akankah...
Keinginanku terkabul.

Jumat, 28 Januari 2011

"ALAM FIKIRKU"

Dalam gelap kupandangi binar sang rembulan seakan mewakili kerinduanku yang tergaris kedukaan.
Kutatap ada cinta yang megah disana yang tak tergapai dengan inginku.
Sejauh kupandangi bulan yang bertengger indah dipangkuan langit.
Sejenak jeda malam yang kurindukan untuk menatap berulang ulang kehadiran bulan yang selalu menghiasi kegelapan.
Sesaat terlihat skelebat bayangan wajah cinta yang menyadap pandanganku.
Memamerkan keangkuhannya dihadapanku. Seumpama seorang pragawan.
Tersentak jelita pandangku mencari lagi sosok yang menyelinap diantara keremangan rembulan. Entah dari mana datangnya dan tiba tiba lenyap.
Aku termangu dipembaringan malam. Kalimatku menjadi kaku dan bibirku seakan gagu. Seketika suara merduku menjadi bisu untuk memanggil kembali ilusiku.
Oh ada apa dalam Alam fikirku yang mencerna Fana ini. Dalam sepertiga malam tetap tak kuhentikan risauku menatap keindahan bulan yang menjadi emas di alam fikirku.
Dan terus menyoleki jiwaku yang merindu.
Sembarang angan bergeletak di benakku.
Begitu juga ragaku seakan menikmati keadaan Alam fikirku.
Harus jua kusadari buaian hayalku yang merajalela diantara keheningan jiwaku.
Yang menggeliat dalam pusara kerinduan.
Sebenar bulan yang selalu bersanding dengan bintang disinggasana malam.
Dan hasratku merasa ada keindahan saat merambah malam.
Dalam ruang Alam fikir yang selalu mengigau kerinduan.

Kamis, 27 Januari 2011

"CURHAT"

Lihat aku yang terhenti dalam hembusan angin yang menusuk kerinduanku.
Doaku bercampur airmata jatuh mengguyur wajahku.
Segunung dosaku yang menggunung didadaku.
Entah apa yang kulakukan dengan kerinduan yang mengharu biru dipuncak doa..
Mungkinkah malaikat tertawa dengan keinginanku yang tak habis pada Tuhan.
Cibirannya menembus gendang telingaku.
Doaku berulang ulang membuat gerimis membasahi jalan jalan, gunung dan samudra.
Lantas jiwaku seperti rasa kaku, malu dalam kesejukan doa.
Curhatku pada_MU ya Allah tentang segala hilafku. Maaf takan habis pada_MU.

"KETIKA"

Kadang ketika aku bertanya pada hati.. Sedeku kelu telah mengkungkung jiwaku. Aku tetunduk kebumi tak berani tengadah karena aku kadang pura pura dengan dukaku.
Kadang ketika kutembangkan kerinduanku dalam nostalgia kenangan yang pernah mampir dalam hidupku. Dan cintaku laksana bintang yang tak pernah mungkin untuk memeluknya.
Dan ketika aku ingat semua tentang titik dukaku aku bagaikan pungguk merindukan bulan.
Saat ketika kekerasan duka telah menghancurkan jiwaku telah menjadi beban dipundakku dan aku kembali keselaksa angan...

Selasa, 25 Januari 2011

"SANG"

ku sebut saja begitu tentang kerahasiaan dirimu yang menjadi misteri cintaku
ku tautkan rasa dalam tiap langkah menunggu dan menanti tiada batas maknamu
dengan renyai raga yang tersebab aku masih meminum air kemarin.
Bukan basi tapi riuh laraku menggenang diatas kenangan masa lalu yang sudah lama ingin ku buang
tentang cintaku yang menjadi arus deras tempat ku tautkan sampan rinduku. Walau tapak kaki terus saja meniti di tiap keindahan yang pernah kau beri.
"SANG"
langitku hitam berarakan saat aku mengukur perjalanan ratapanku. Dengan meracau membantah hari tentang keberadaanmu yang belum jua kutemui.
Aku selalu saja tertegun saat duduk ditepi pantai.
Saat rinduku menatap ombak yang mengecup bibir pantai dengan detik ada air bening jatuh dipipiku.
Apakah ini kecintaanku yang belum jua terbuncah atau aku masih saja mengenangmu.
Aku bagai samudra ikhlas menerima tiap gelisah muara, yang menghidupi berjuta nelayan dengan memeram resah nahkoda yang selalu rindu dermaga. Dan kau hilang dengan kebersamaan
"SANG"
aku trus saja melulur hari memanja hatiku tentang kau yang masih lekat di ingatanku.tapi tanpa ingin menikmati duka.
Aku berkelana diantara hingar bingar cinta. Tapi aku tak menemui titik yang sama dengan hatiku. Aku merasa makin ketinggalan bersama waktu yang kubuang sia sia.
"SANG"
misterimu belum terpecahkan. Aku kalah saat ini. Tapi langkahku takan usai sampai disini..
Walau keberadaanmu masih rahasia.

Senin, 24 Januari 2011

Hadir Mu

Aku tak dapat menghitung berapa hembusan nafasku yang lagi lagi menerka wajahmu.
Imajiku tentang parasmu yang belum usai kulukis didinding hati.
Aku tak dapat sembunyikan rindu dan cintaku padamu.
Bibirku selalu ingin mengucapkan kau "SAHABAT SEPIKU".
Terus kubasahi lukaku ditiap desah nafas, agar sesekali kau hadir diteras mimpiku.
Suaraku terdengar lirih begitu sayup sayup memanggilmu.
Dan bayangmu terlihat jelas bergandengan dengan wajah wajah malam.
Sehingganya kusindir pekat yang makin menghitam dilangit cintaku. Aku ingin menyempurnakan tentang parasmu. Ku tau malam inipun turun hujan. Tapi bukan hujan itu yang memburamkan pandanganku tapi malam makin berkabut. Yang memasung retinaku untuk meraba hadirmu. Yang terselubung kesemuan.
Aku segera ingin terlelap agar bayangmu kurangkul dalam dekap mimpiku..
Tentang kehadiranmu.

Jumat, 21 Januari 2011

Ingin Jujur tapi takut kehilangan

Kau yang ku tau sederhana
yang membuatku terpana
yang buatku percaya cinta itu indah
yang buatku sedih tak terkira
kau yang ada disana
mengajarkan aku tentang dunia cinta
kau merayu tanpa lelah siang malampun lewat dengan canda
Tapi.....
Aku terpaku dalam lamunan karna aku tak tau apa yang kurasa saat ini
apakah aku senang, gembira, atau merana.
Aku ingin sebuah kejujuran darimu
tapi...
Aku sendiri takut untuk jujur padamu..
Aku takut kehilanganmu
aku takut... Tak ada lagi canda.. Tak ada lagi gembira...
Aku takut duka ini yang selalu ada...
Aku binar cahaya tak berkubang rayapi jalan tanpa tujuan..
Kau yang tak pernah ku anggap ada karna kejujuran ini tak sanggup ku lerai...
Aku lemas, aku lemah, akupun tak berdaya kalau harus kehilangan... Airmata kupun menganak di ujung kelopak...
Aku hanya menipu hatiku terlentang di pelataran rindu..
Damai itu hanya impian bagiku...

 22 november 2022 selalu ada cerita yang harus dihapus walaupun kadang tidak senada dengan hati  bahagia itu yang selalu menjadi bahan pereb...