Minggu, 27 Maret 2011

jangan dengarkan bila kau tak sudi

Aku ini serupa bunga yang baru baru saja mekar..
Dan aku akan terus bersemi, dan menjadi taman yang indah..
Begitulah aku kini..
Lepas bebas..?
Dan ingin mencari cinta, yang sempat tertunda.
Aku lelah..dengan rindu yang kian hari menghantamku.
Sedang aku memang ingini cinta itu darimu..
Dan rindu ini telah menggugurkan tiap tiap kelopakku..
Jatuh berderai kebumi..lerai..
Dan itu bertumpu padamu..
Jangan dengarkan aku bila kau tak sudi..
Ku ingini..tapi aku tak memaksamu..

aku ingin kau

Barangkali airmataku gemar menyambangi wajah senduku..
Tiap kali jemari jemari ini harus menyamari luka dibalik bening mataku..
Dan haruskah pula kukatakan, aku telah mengenal cinta,, sedang aku pernah menjalaninya sebelumnya.
Dan aku tak kuasa bilang kalau aku ingi kau..
Engkau yang telah mendebarkan jantungku.
Yang sudah lama tak pernah mengusikku.
Dan izinkan aku, mengenalmu lebih jauh...??

hanya mengharap

Cinta yang tabah,, yang sanggup menanggung duka dan luka,,
Dan disenja ini,, aku terpukau melihat kepak riang burung burung yang pulang kesarang..
Kadang aku ingin menata ulang waktu,,
Agar kuperlihatkan aku pernah memiliki waktu waktu itu..
aku hanya mengharap keriangan itu hadir lagi..
Dan aku akan menyimpan kenangan ini rapat rapat..
Luka dan duka itupun sirna..

tak layak

kesepian sudah menjadi rumah bagiku..
dan bermimpipun hilang bersama kelamnya..
Mungkin hanya sajak ini, temanku berbagi..
Walau tiap tiap katanya tak terarah.
Karna aku tak layak untukmu..
Tak terbilang perihnya..
Kemudian aku akan larut dengan airmata.
Biarlah, Aku akan rebahkan Bersama sajak pelipur lara.

pahit

Haru..
Ketika kutangkap sapamu yang sendu, dulu kau tak begitu..
Sedih..
Kau tambah kepiluan diseling hari hari yang biasa kulewati..
sudah sebeginikah kesediaanmu untuk menjauh..
Pahit..
Memang harus aku hela..
Kuserap dari keringatmu yang angkuh..
Ternyata hanya Sampai disinikah sediamu untukku..

Selasa, 22 Maret 2011

Aku masih terluka

Tiap saja ku sindir kesendirianku..
Aku makin sakit dengan luka ini.
Entahlah..?
Apakah aku terlalu mencintai masalaluku, ataukah aku terlalu larut dalam perih ini..
Segenggam cinta yang tak pernah tersampaikan..
Dan sebongkah rindu yang tak terselesaikan..
Kenangan yang mengajariku memendam bara yng masih membakar, walau sudah tersirami airmataku..
Dan panasnyapuntak pernah padam..
Dari luka yang makin menghitam..
Jejak yang perih..
Karna cinta..
Semua karna cinta...
Aku hanya terbata dalam kata..
Meski aku selalu merindukan kehadiran cinta..
Dan selalu ada getar yang mengikuti langkahku...
Dan getir ini menangisi setiap jejak yang kutinggali..
Aku tak bisa bebas karna cinta ini..
Entahlah..?
Bara rindu dan getar ini makin membuat luka dan menyiksaku..
Demi sepotong cinta, hidupku mesti kupertaruhkan..
Walau aku tak dapat hasil yang membuat rasaku puas..
Dan aku masih terluka.

Kamis, 17 Maret 2011

Disatu satu kenangan yang menikam
Tanpa cinta dan tanpa hati yang bicara
Hanya statusku yang mematikan rasa
Dengan suara parau yang menahan tangisku..
Kasihku atau sayangku yang aku banggakan
Semua tak bertahan walau asa remuk redam..
Jika cinta memang benar berkilau laksana mentari, entah mengapa,
Detak jantungku hanya tersembunyi dibalik detik jam dinding kamarku
Dan tak pernah menampakkan debarnya.. Yang hanya membuat
Hatiku terperanjat dan tak mampu menitikan airmata dan tertahan diantara lingkar waktu yang terbuang sia sia..
Kuingin sandarkan duka ini dibahumu ''cinta'' dan kuingin meleraikan air yang menggenang dimataku yang tak mampu aku semburatkan..
Dan aku kian tersiksa dijantung malam.

Rabu, 16 Maret 2011

bisakah aku

semua yang telah terjadi
dan aku masih meresapi
jika airmata saja tak mampu mendo'akan
luka lukaku, lalu bagaimana denganku
apa lagi yang akan kubanggakan kali ini..
Tentang aku dan semua kisahku..
Bisakah aku meyakinkan ''cinta''
bila aku masih tetap menginginkannya
ingin kuberikan setumpuk cinta
cinta yang belum sempat kunikmati..
Ingin kusenaikan harapan baru yang Tuhanpun belum selesai atas rencananya padaku..
Bisakah aku membuat ''cinta'' tak mengingkari guratan tangis yang masih tersisa diwajahku..
Bisakah aku membuat ''cinta'' percaya kepadaku..
Bahwa rinduku ini benar adanya..

Minggu, 13 Maret 2011

mungkinkah

Entah sudah berapa kali kupandangi cermin kenangan itu sehingga sampai retak..
Rindu seperti kataku
Menyambangi setiap detik nafasku
Menyamar dijemari jemariku yang selalu mengusap cermin kenangan yang tertutup debu..
Bahkan diberandaku selalu kuceritakan tentang semua yang kualami..
Aku tak ingin larut dalam genangan memory ini
Cukup sudah airmata tertumpah
Begitu deras menyakiti hatiku
Jika semesta inginkan tubuhku
Aku akan rela jikapun kenangan ini dapat aku lupakan,dan menghapus duka yang membentuk gumpalan darah beku dalam tubuhku...
Dan aku ingin hidup yang baru,
Dan mempelajari semesta dengan keindahannya..
Barang kali rahasia cinta bersembunyi dibalik bulir embun atau diterik matahari
Atau bahkan bersembunyi dibilik malam..
Dan aku akan melupakan kenangan..
Mungkinkah..???

menjadi sia sia

Aku tak pernah menyinggung soal cinta, kukira semua itu tidaklah penting.
Sekarang bagaimana harus hidup kedepan itu yang selalu kubilang.
Sebelum aku menutup cerita
Sudah pernah kukatakan
Aku akan menyesal meninggalkan semua yang sudah kurakit sedari awal bersamamu.
Dan aku tak menginginkan perpisahan.
Cinta..??
Aku mengalah soal itu...
Semua menjadi sia sia..
Kukira hidup tanpa cinta tidaklah penting.
Ternyata kini aku tak bisa..
Sebab kepergianku kali ini
Karna keegoisanmu..
dan aku menjadi sia sia..

Jumat, 11 Maret 2011

saat gerimis

Bila kupahat lagi kenangan yang masih menyisakan rinainya..
Kupandang keluar jendela
Ada gerimis yang mengingatkanku tentang kenangan..
Kaukah itu..?
Telah memungut rinduku diluar sana..
Menjelma gerimis yang membasahi kediaman hatiku..
Kesedihan begitu sederhana ternyata??
Ketika tutatap lagi dan lagi gerimis datang..
Seperti wajahmu menghajar ingatanku
Dan kini engkau tak ada disampingku.
Dan saat gerimis,lagi lagi kau menjelma kembali, menari diantara kenangan.
Dan aku tak mampu membendung berai ini.

Rabu, 09 Maret 2011

bilakah ada

ada gelak canda yang memenuhi ruang jiwaku yang hening.
Namun tetap saja sunyi..
Ada binar rindu yang telah membawaku dalam kesepian sepanjang nafasku..
Semua menumbuhkan rasaku kian magma.
Diam mengelus kesendirian..
Dan angin yang tiap desahnya mengecupku dengan kedinginan.
Mungkinkah ada matahari yang menjelma bulan ketika malam yang menjadi temanku berbagi..
Mungkinkah ada jemari lain yang memegang erat pundakku dan membisik cinta ditelingaku..
Mungkinkah ada ketika rasa ini takut kehilangan dan menahanku untuk pergi..
Mungkinkah ada..yang mengerti bahasa yang akupun tak bisa menjelaskannya..
Entahlah..bilakah semua ini berakhir tanpa keraguan

hujan

ketika kemarau telah membakar semua rasa yang ada
ketika gersang telah menenggelamkan aku dalam asa yang kehausan
aku butuh hujan..?
Yang menyejukan dahaga yang merajangku
hujan yang membawaku dalam genangan telaga yang biru
yang menjadikan taman yang indah untukku singgahi..
Hujan rindu...?
Rindu yang menyinta keindahan..

edit entri

Edit entri..
Mungkin kata ini yang tepat buatku sekarang.
Kuharus benahi yang salah dengan hidupku.
Kenangan yang telah merenggut airmataku.
Yang membuatku menjadi tak terkendali
Melewati waktu yang terus meninggalkanku.
Aku harus lebih berhati hati setelah apa yang terjadi padaku.
Edit entri...
Ini kata kata yang tepat untukku saat ini.
Bagian mana yang salah yang mestinya aku teliti.
Dan kuperbaiki..
Insya'allah aku bisa..

rindu

Aku merunduk menatap bumi yang makin hening
Sehening jiwaku yang kesepian
Terlalu lama harus kupendam semua kerisauan ini
Hingga aku tak pernah peduli ada cinta yang tulus telah menemaniku selama ini
Gambaran langit kian jelas telah mengingatkanku
Namun aku masih saja kesepian
Aku rindu saat aku merasakan debar yang begitu hebat
Aku rindu tatapan yang telah menggetarkan hatiku
Aku rindu keramahan yang menyejukan kalbuku
Aku rindu semua yang telah membuatku tepesona
Agar kesepian ini tak lagi menyelimutiku
Aku sangat rindu..?

Jumat, 04 Maret 2011

seandainya

Semakin aku meresapi kegalauan yang tak henti henti, aku merasa bimbang. Mungkin kenangan ini telah menjadi duri, untuk aku melangkah..
Ketika rasa yang menjadi pedoman telah menyimpan itu semua...
Dan Seandainya aku dapat meminta pada langit, Kuingin kesejukan dan keindahannya bukan guratan hitam yang selalu menyelubungiku...
Seandainya aku dapat meminta pada bumi, kuingin benamkan segala kegundahan ini dan ingin rebah dalam damai..
Bukan selalu menghakimi setiap saat deritaku..
Seandainya aku dapat meminta juga pada laut.. Kuingin luasnya memberikan cinta kepadaku dalam gairah ombak yang dimilikinya...
Bukan sembunyi dan malu pada diri sendiri..
Dengan segala kekurangan..
Seandainya semua itu bisa....??
Aku akan kuat menghadapi keikhlasan ini..
Dan aku akan mampu lebih bersabar..

Kamis, 03 Maret 2011

kaukah itu

Sebingkai lukisan cinta terpampang didepanku
Kutatap dalam dalam
Dan jelaga ini enggan lenyap
karna ku takut itu hanya ilusi
Ketika mata terpejam semua akan hilang bila nanti ku buka lagi mataku
Kaukah itu yang ada didalam lukisan
Pesonamu membuatku hanyut dalam derasnya kerinduan
Kaukah itu Yang telah membuatku terpukau
Kaukah itu..?
Tapi siapakah kau...?

mulai dari awal

Aku serasa tak pernah menemukan cinta
Dalam sindiran waktu yang kian menghujam aku bahkan hampir melupakan kalau aku pernah memiliki cinta
aku harus menghadapi kenyataan
Kalau waktu yang hampir saja menelanku aku harus memulainya dari awal
Dan aku seperti orang yang bingung memulai dari mana
Sedang aku masih bagian dari kenangan

rintihan sesak

Ada roman cinta yang terbuang
Ada rindu yang terlarang
Ada rasa yang bungkam
Ada ingatan yang tak ingin pergi dari kenangan.
Aku merasa ada yang menggumpal dalam dadaku.
Kian hari bertambah sesak
Aku merintih namun airmata ini tak ingin pergi
Sedang aku tak tahan...
Rasanya bathinku makin tersiksa

ajari aku

Ketika semua telah terjadi dan aku gelimpang dalam kenangan yang sengaja membuatku seperti orang bodoh..
Aku ingin merasakan apa yang mereka rasakan.
Ajari aku mencinta..
Ajari aku cemburu..
Ajari aku menangis..
Aku hanya punya rindu namun apakah itu cukup untukku Dapat memiliki, sedang aku masih buntu dengan kata cinta.
Ajari aku...?

masihkah

masihkah ada matahari memberikan hangatnya padaku..
Masihkah ada senja tempat kutitipkan rindu..
Masihkah ada malam tempatku larutkan mimpi indah..
Setelah tau siapa aku...
Masihkah...??

jangan pergi

DiSenja ini,.. akan kutunjukan padamu tempatku menitipkan rindu
Agar menyampaikan pada malam
Kalau aku ingin bertemu sang pujaan dan itu adalah kamu....
Denganmu aku ingin bercerita
Tentang hal yang belum kau ketahui
Sebelum malam ini berakhir dan menutup cerita, kuhanya meminta satu padamu...
Jangan pergi.....???
Karna kuingin kau disampingku untuk selamanya
Akan ada cerita yang lebih indah
Untuk kita.
Kuharap kau mendengar isi hatiku
Kalau sebenarnya aku telah mencintaimu, dan takutku ini karna kehilanganmu.
Jangan pergi...??

Rabu, 02 Maret 2011

tentang cerita

Sudah kumulai kejujuran yang hampir tak sanggup ku buncahkan.
Ini sudah menjadi keputusan
Aku bercerita dan menuai kritikan
Biar tau dan takkan ada rahasia
Itu kenyataan yang harus kuhadapi
Kenangan tinggallah cerita
Dan cerita cinta dalam keterasingan
Ingin kuberitahu, aku hanya sebongkah batu yang angkuh namun rindu tetesan hujan yang dapat menyejukkan.
Trimakasih telah hadir untuk resahku kawan..
moga tak ada rahasia antara kita
Tentang cerita cinta.

Selasa, 01 Maret 2011

cerita cintaku 10

Ketika keindahan cinta itu kunikmati dan tak pernah ada titik kelam.
Cinta Telah terpancar megah melingkar sanubari.
Aku benar benar menjalani hidup dengan kebahagiaan.
Hari hari sibuk tak kurasa..
Hati terpatri dalam kilauan sinar cinta.
10 th sudah umur pernikahanku.
Dan 8 th usia malaikatku.
Seakan waktu kian berjalan cepat.
Sebingkai lukisan kupahat indah dihatiku.
Aku tak pernah berfikir lagi akan resah ataupun gelisah, bahkan aku tak mengenal lagi akan penderitaan.
Aku sangat menikmati hidup ini.
Tapi...
Sudah selama itu, kenapa ada pertanyaan tentang cinta yang tak pernah terungkap.
Aku mulai bingung dengan soal yang sudah sekian lama kubungkam.
Aku tak habis dalam berfikir..
Kenapa...??
Terlalu pentingkah dalamnya samudra untuk diselami..
Terlalu pentingkah luasnya bumi untuk dijengkali....
Terlalu pentingkah....??
Salah apakah dengan cinta...
Bukankah sudah hadir sosok yang telah menggantikan semua cinta yang tak terjangkau..
Bukankah hidupku sudah kupersembahkan tanpa bergeming dalam keheningan...
Untuk apalagi dipermasalahkan..
Aku sudah rela menjalani ini semua...
Dan akan menemanimu hingga takdir memisahkan kita..
Dan pertanyaan yang tidak perlu itu tak usah dibongkar kembali..
Aku sudah menyerah...
Kenapa kekuranganku sekarang yang menjeratku...
Ada apa dengan cinta..
Ini jalan sudah kuselusuri dan aku pengikut yang setia.
kenapa lagi dengan jejak cinta itu..
Ataukah masakan ku sudah tak enak lagi untuk kau rasa..
Ataukah istana ini sudah membuatmu gerah dan kau mencari tampat sejuk yang lain.
Ataukah kecantikanku telah ada yang membandingi..
Aku terus saja bertanya dalam titian hari.
Kemana akan ku larungkan pertanyaanmu.
Sedang aku tak tau jawabannya.
Tapi apakah persembahanku tak layak kau nilai, dalam kesungguhanku hidup bersamamu.
Apa artinya semua ini....
Senjata makan tuankah..??
Ahh..Sudahlah aku tak mau berfikir lebih keras, dengan segala tuntutan yang tak memiliki terdakwa.
Dan kau menjadi hakim yang kesiangan.
Karna pertanyaan itu bukan untukku melainkan untuk dirimu.
Langit tak berawan, bersama bulan yang sepotong dan bintang yang sebutir.. Itukah maksudmu..??
Bahkan secangkir kopi buatanku tak ingin lagi kau tenggak.
Dan aku kalah dengan peperangan yang tidak adil.
Sedang aku masih menikmati sebotol anggur pemberian orang tuaku yang membuatku mabuk dan tak berdaya.
Kini jalan buntu telah kau hadirkan..
Dan kepergianku yang kau inginkan..
Dan kau tak memahami hatiku menjerit..
Air mata yang lama tak tumpah, kau buat danau.
Luka yang sudah sembuh kau gores lagi dengan ketajaman lidahmu.
Cinta...cinta...dan cinta.
Aku bukan tak punya..tapi..??
Aku sudah melupakannya...
Bukankah cinta telah lahir bersama hadirnya malaikatku.
Kenapa penderitaan itu kau kenalkan lagi padaku..
Dan kau membiarkan aku menjadi pengemis cinta.
Dan kau makin menyangkal kekeliruanmu terhadapku.
Kau makin membunuh rasaku terhadapmu.
Ma'af aku memang salah namun penyesalan tak ada artinya.
Inilah penderitaan yang sebenarnya.
Terima kasih, kau telah mengajariku tentang cinta.
dan aku takkan larut dalam kebencian...
Walau sebenarnya, Jiwaku telah menjadi lautan darah yang telah membanjiri luka dan aku tak bisa menemukan dimana letak guratannya.
Inilah akhir cintaku.
Yang membuatku kesepian sepanjang
Jalan.
Dan aku terbuang bagai sampah.
Hina dina. semua karna cinta.
Ya..hanya karna cinta.
Aku tak akan merahasiakan duka dan menjadikannya beku dalam dadaku.
Inilah aku sekarang larung dalam resah.
''Yank Celalu Resah''

cerita cintaku 9

akan kuceritakan sampai jemari ini tak mampu lagi berfungsi.
Kenangan yang terlalu lama bersemayam dalam kalbuku.
23 th saat itu umurku,ketika akupun mengikuti jejak kekasih yang harus rela menelan kepahitan ini.
Akupun akhirnya mengakhiri masa lajang, tanpa rasa cinta sedari awal.
Namun aku tak sejahat alam fikirku.
Mungkin disuatu saat cinta itu dapat hadir dan tumbuh dalam kebersamaan.
Dan aku jujur dari awal pernikahan.
Bila cinta tak pernah hadir untuknya.
Hari hari berlalu dengan kebohongan.
Bagiku tidak adanya cinta itu, semuanya adalah dusta.
Dan aku berdosa.
Setiap sujudku aku terus saja berdoa.
Tuhan ma'afkan segala kebohonganku ini.
Ini bukan mauku, dan aku mohon beri aku cinta untuk ini.
Tumbuhkan kembali cinta dalam hatiku,
Aku tak ingin terus dalam dosa yang menguburku didunia ini.
Sepanjang malam malamku pun tak pernah terlambat meminta dan meminta cintaku kembali kepada Sang Penguasa.
Dan sampai akhirnya ada malaikat kecil yang menolongku.
Seorang malaikat yang menumbuhkan rasa cinta yang lama tak kupunyai.
M Dika Permana, aku sendiri yang memberi nama.
Tahun demi tahunpun berlalu dan aku tak pernah berfikir akan derita dan duka lagi.
Kurasa dengan kehadiran buah hati semua telah menyembuhkan luka.
Dan kerinduanku yang hampir mati kini menjadi benderang.
Dan cinta terpenjara itupun telah bebas.
Harapanku dan cintaku kupersembahkan pada malaikat kecilku.
Dan aku bukanlah pemulung rindu lagi.
Dia adalah penolongku saat ini.
Dan langit menjadi biru, bintang bintang bertaburan semua menjadi indah.
Hari hari sibuk dimulai..dan aku telah menjadi seorang ibu.
Dia adalah nafasku, dan dia telah membuka jalan yang membuat rasa ini tadinya tersesat.
Dan dia adalah kebahagiaanku.
Yang berdiri dipintu hatiku dan membuatku membuka mata tentang cinta yang benar benar bermakna.
Dan seketika kenangan masa lampaupun ra'ib bersama kehadiran bunga cintaku.
seakan aku yang paling bahagia saat itu.
Karna memang kusadari aku tak pernah memiliki cinta hampir seabad lamanya.
Terima kasih malaikatku.

cerita cintaku 8

Dengan kenangan yang makin menyelam dikedalaman hatiku, aku mengenal kata ego dalam diriku.
Sombong dan acuh telah meracuni kenyataan hidupku.
Aku tak bertanya pada airmata, mengapa tiba tiba saja mengering dan tak membanjiri wajahku lagi, ketika pilihan itu aku buncahkan.
Tak ada artinya lagi bulan atau bintang yang menghiasi kerinduan ini kepadanya.
Tak ada lagi pertanyaan kepada sang malam tentang rindu yang sudah terbuang.
Dan tak ingin lagi bermimpi dengan keindahan cinta yang sudah menjadi gersang.
Begitulah keheningan yang sudah mendarah daging.
Kesepian menjadi rebahan malamku.
Dan kerinduan telah menjelma senja.
Cinta pun menjadi matahari yang membakar tiap sudut hatiku.
Kemana langkah kupijak telah tersapu debu debu kenangan.
Cintaku mulai bisu dan kaku.
Cintaku menjadi buta dengan terus meraba kenangan.
Bagiku setahun itu tidak cukup lama untuk aku mengubur kenangan.
Namun kedua orang tuaku tidak.
Dengan mengikut dijalan mereka, telah kuserahkan kepasrahan ini.
Dan akupun menurut saja ketika perjodohan itupun dilaksanakan.
Aku Seperti robot, diperintahkan apa saja kulaksanakan.
Tanpa berkata tidak.
Karna apalagi yang harus aku pahami
Setelah kejadian yang menimpaku.
Dan semua yang terjadi adalah kepalsuan.
Begitu egoku kian bermain main dibenakku.
Sedih itu tak menyayat lagi..
Luka itu tak kurasa pedih lagi..
Semua membungkam, dan aku terdiam dalam tingkah masa.
Bagiku kenangan adalah pigura dan dan cintaku lukisan didalamnya.
Terus kupandangi dan kuhayati.
Dan jangan tanya mengapa..
Tentang kisahku yang menjadi luka yang berkepanjangan.
Aku tak tau siapa yang bersalah..
Aku, orang tuaku atau kekasih yang terbuang.

cerita cintaku 7

Terus kubaca dan kubaca lagi kenangan ini sampai aku tak mampu lagi berfikir..
Dan Sekuat apa kuberlari menjauh semakin dekat untuk aku mampu melupakannya.
Cintaku tak segampang membalikkan telapak tangan.
Sehingga akupun tak mampu memahami diriku sendiri.
Kebersamaan kami begitu singkat..
Hingga tamat sekolah kamipun terpisah.
Tapi kabar tak pernah putus.
Hingga lembar lembar matrapun memenuhi lemariku.
Bila dihitung takkan selesai sehari..
Lima tahun sudah hubungan jarak jauh kujalani, dan tanpa berpaling dengan yang lain.
Aku tidak melanjutkan sekolah karna kebentur biaya. Aku hanya ambil kursus kursus saja menghabiskan waktu yang berjalan menunggu akhir keputusan kekasih hati.
Dan hari pilihan itupun bermula.
Ketika tiba waktu kami memutuskan mengakhiri masa masa lajang disanalah duka mulai berurai...
aku tak tau kalau masalah ini yang akhirnya memisahkan kami.
Keyakinan yang menjadi pilihannya.
Agama kami sama namun keyakinan berbeda.
Dan orang tuaku memberi pilihan terpahit padaku.
Bagai memakan buah simalakamah.
Dan aku memilih orang tuaku.
Walau pahit namun tetap harus kutelan juga.
Dan diapun begitu tak ingin meninggalkan keyakinannya.
Walau dia memohon untuk belajar memahami hidup denganku.
Dan derai airmata perpisahan membanjiri jalan jalan kenangan kami.
Walau berpisah dengan cara baik baik, namun hatiku benar benar hancur.
Untuk memberi kenyataan dia mencintaiku sungguh sungguh dia memberikan waktu 7 bulan untuk ku berfikir lagi, agar aku lebih bijak dalam memilih.
Dan pergi bersamanya...
Akhirnya waktu yang diberikan pun habis.
Telah final aku memilih orang tuaku.
Dan diapun mengakhiri masa lajangnya bersama wanita yang dijodohkan pamannya.
Walau tangisku kian menggenang, namun aku harus rela.
Karna aku tak ingin berpisah dengan orang tuaku.
Entahlah aku tau apa yang aku lakukan.
Tak ada salah dengan kenangan ini atau aku kian larut dengan kehancuran.
Dan aku tak pernah merasakan getaran itu lagi.
Cinta...yang tiap hari orang orang ocehkan itu tak lagi indah bagiku.
Aku makin meresapi duka.
Berfikir sedetikpun soal cinta aku tak mau.
Aku makin mengenal keterpurukan.
Walau bertambah dewasa namun fikiranku menjadikan aku kanak kanak lagi. Yang kurang kasih sayang.
Walau aku mendapatkan lebih dari orang tuaku namun masih saja ada yang menganjal.
Namun pintu hatiku telah tertutup.
kekasih pergi cintakupun menghilang.

 22 november 2022 selalu ada cerita yang harus dihapus walaupun kadang tidak senada dengan hati  bahagia itu yang selalu menjadi bahan pereb...