Senin, 31 Januari 2011

KENAPA

Pertanyaan slalu saja terlontar ketika ada rasa sayang pasti selalu ada air mata.
Kenapa setiap pengakuan selalu ada kata perpisahan.
Jikalau kejujuran hanya terbingkis kesedihan.
Ketika ada dusta kenapa harus dipungkiri setelah kejujuran itu tak pernah dihormati...

Kebohongan

Ku selalu ceritakan tentang apa yang belum pernah aku lihat.
Tentang gelombang laut yang mengecup bibir pantai ketika saat ku merinduimu kusamakan saja alurnya dengan kerisauanku.
Karna cinta ini telah mengubah malam menjadi terang dengan pelangi kerinduanku.
Dan angin sebagai penyampai kabar.
Kau tau semua ku rangkai semanis kerinduanku padamu.
Agar ku merasa dekat dengan hatiku.
Karena dengkur cintamu begitu dahsyat membangunkan kesunyianku...
Maaf karna kebohonganku..
Dan aku tak ingin rinai dihatiku trus saja mempertanyakan keberadaan ilusiku.

Sabtu, 29 Januari 2011

Hayalan Hampa

Semua hayalanku menjadi hampa tercecer dalam sapuan angin malam.
Ketika anganku mendekap cinta dalam gelora kerinduan.
Namun mungkinkah kurengkuh kapas yang terhempas angin dan mungkinkah aku berjalan tanpa menjejak tanah untuk meraup sesuatu yang ternyata mustahil kudapatkan.
Hmm ilusiku terus saja menari nari diantara mega mega kesepianku.
Dan aku menghayalkan sesuatu yang hampa.

Ingin lebih baik

Entahlah apa kusanggup membidik semua kenangan masalalu, yang selalu menyimpan sebuah nama yang melebur dikepalaku.
Selalu saja merapat dibenakku. Dan menyepit dalam ruang jiwa.
Dengan memory yang beragam senyum, rinai cinta dan sedu sedan.
Saat itu terus saja tangan mungilku tanpa lelah mengusap wajah dengan saputangan air mata.
Sebenarnya apakah kusanggup melepaskan keluh kesah ini dari semua hayalan masa lampau.
Lelah..trus bermain dalam langkah ketika ku harus merayu hati yang kian detik terlempar dan terjerembab dalam rentang duka.
Ketika siangpun tergantikan malam aku trus saja menghitung satu satu duka ditengah riuhnya lentera dan ketikan diary penatku.
Entahlah mungkinkah kusanggup melupakan perjamuan kenangan itu yang terlalu kunikmati, sampai sampai lupa ketika kusadar Asa tiba tiba terlewatkan.
Entahlah apakah kusanggup sirnakan kenikmatan kenangan itu yang terlalu kenyang kusantap.
Sehingga masapun ikut terlibat diantara gaduhnya kalbuku yang terus saja berontak dalam kepungan hayalku.
"DEAR SAHABAT SEPI"
aku rindu pembaharuan benakku.
Aku ingin menghitung bintang bersamamu bukan selalu mengeja duka.
Beri aku satu alasan yang terbaik agar aku tak selalu terlena menikmati masa lalu ku.
Izinkan aku membaca hatimu dan mencernanya, supaya aku merasa reformasi duka ini telah berhasil aku lakukan. Aku ingin lebih baik...

"ANDAI"

Kalimat yang membuai hayal menjulang dicakrawala kerinduan
Kalimat yang terus menjejak jiwa yang mengurai ketidak pastian
Kalimat yang selalu bermain didetik waktuku
Kalimat yang aku dan kemauanku dalam keinginanku
sementara ruang jiwaku sudah senab menampung segala hayal.
Hati trus saja memaknai kata Andai menjadi...:
Kedukaan menjadi Kebahagiaan
Kebencian menjadi Kecintaan
Kegalauan menjadi Kedamaian
Kerisauan menjadi Ketenangan
Kesedihan menjadi Kegembiraan
saat hatipun tersadar dan terhenyak seketika menyela semua ANDAI..
Aku hanya terhanyut dalam lamunan.
Och ANDAI....
Semisal...
Mungkinkah...
Akankah...
Keinginanku terkabul.

Jumat, 28 Januari 2011

"ALAM FIKIRKU"

Dalam gelap kupandangi binar sang rembulan seakan mewakili kerinduanku yang tergaris kedukaan.
Kutatap ada cinta yang megah disana yang tak tergapai dengan inginku.
Sejauh kupandangi bulan yang bertengger indah dipangkuan langit.
Sejenak jeda malam yang kurindukan untuk menatap berulang ulang kehadiran bulan yang selalu menghiasi kegelapan.
Sesaat terlihat skelebat bayangan wajah cinta yang menyadap pandanganku.
Memamerkan keangkuhannya dihadapanku. Seumpama seorang pragawan.
Tersentak jelita pandangku mencari lagi sosok yang menyelinap diantara keremangan rembulan. Entah dari mana datangnya dan tiba tiba lenyap.
Aku termangu dipembaringan malam. Kalimatku menjadi kaku dan bibirku seakan gagu. Seketika suara merduku menjadi bisu untuk memanggil kembali ilusiku.
Oh ada apa dalam Alam fikirku yang mencerna Fana ini. Dalam sepertiga malam tetap tak kuhentikan risauku menatap keindahan bulan yang menjadi emas di alam fikirku.
Dan terus menyoleki jiwaku yang merindu.
Sembarang angan bergeletak di benakku.
Begitu juga ragaku seakan menikmati keadaan Alam fikirku.
Harus jua kusadari buaian hayalku yang merajalela diantara keheningan jiwaku.
Yang menggeliat dalam pusara kerinduan.
Sebenar bulan yang selalu bersanding dengan bintang disinggasana malam.
Dan hasratku merasa ada keindahan saat merambah malam.
Dalam ruang Alam fikir yang selalu mengigau kerinduan.

Kamis, 27 Januari 2011

"CURHAT"

Lihat aku yang terhenti dalam hembusan angin yang menusuk kerinduanku.
Doaku bercampur airmata jatuh mengguyur wajahku.
Segunung dosaku yang menggunung didadaku.
Entah apa yang kulakukan dengan kerinduan yang mengharu biru dipuncak doa..
Mungkinkah malaikat tertawa dengan keinginanku yang tak habis pada Tuhan.
Cibirannya menembus gendang telingaku.
Doaku berulang ulang membuat gerimis membasahi jalan jalan, gunung dan samudra.
Lantas jiwaku seperti rasa kaku, malu dalam kesejukan doa.
Curhatku pada_MU ya Allah tentang segala hilafku. Maaf takan habis pada_MU.

"KETIKA"

Kadang ketika aku bertanya pada hati.. Sedeku kelu telah mengkungkung jiwaku. Aku tetunduk kebumi tak berani tengadah karena aku kadang pura pura dengan dukaku.
Kadang ketika kutembangkan kerinduanku dalam nostalgia kenangan yang pernah mampir dalam hidupku. Dan cintaku laksana bintang yang tak pernah mungkin untuk memeluknya.
Dan ketika aku ingat semua tentang titik dukaku aku bagaikan pungguk merindukan bulan.
Saat ketika kekerasan duka telah menghancurkan jiwaku telah menjadi beban dipundakku dan aku kembali keselaksa angan...

Selasa, 25 Januari 2011

"SANG"

ku sebut saja begitu tentang kerahasiaan dirimu yang menjadi misteri cintaku
ku tautkan rasa dalam tiap langkah menunggu dan menanti tiada batas maknamu
dengan renyai raga yang tersebab aku masih meminum air kemarin.
Bukan basi tapi riuh laraku menggenang diatas kenangan masa lalu yang sudah lama ingin ku buang
tentang cintaku yang menjadi arus deras tempat ku tautkan sampan rinduku. Walau tapak kaki terus saja meniti di tiap keindahan yang pernah kau beri.
"SANG"
langitku hitam berarakan saat aku mengukur perjalanan ratapanku. Dengan meracau membantah hari tentang keberadaanmu yang belum jua kutemui.
Aku selalu saja tertegun saat duduk ditepi pantai.
Saat rinduku menatap ombak yang mengecup bibir pantai dengan detik ada air bening jatuh dipipiku.
Apakah ini kecintaanku yang belum jua terbuncah atau aku masih saja mengenangmu.
Aku bagai samudra ikhlas menerima tiap gelisah muara, yang menghidupi berjuta nelayan dengan memeram resah nahkoda yang selalu rindu dermaga. Dan kau hilang dengan kebersamaan
"SANG"
aku trus saja melulur hari memanja hatiku tentang kau yang masih lekat di ingatanku.tapi tanpa ingin menikmati duka.
Aku berkelana diantara hingar bingar cinta. Tapi aku tak menemui titik yang sama dengan hatiku. Aku merasa makin ketinggalan bersama waktu yang kubuang sia sia.
"SANG"
misterimu belum terpecahkan. Aku kalah saat ini. Tapi langkahku takan usai sampai disini..
Walau keberadaanmu masih rahasia.

Senin, 24 Januari 2011

Hadir Mu

Aku tak dapat menghitung berapa hembusan nafasku yang lagi lagi menerka wajahmu.
Imajiku tentang parasmu yang belum usai kulukis didinding hati.
Aku tak dapat sembunyikan rindu dan cintaku padamu.
Bibirku selalu ingin mengucapkan kau "SAHABAT SEPIKU".
Terus kubasahi lukaku ditiap desah nafas, agar sesekali kau hadir diteras mimpiku.
Suaraku terdengar lirih begitu sayup sayup memanggilmu.
Dan bayangmu terlihat jelas bergandengan dengan wajah wajah malam.
Sehingganya kusindir pekat yang makin menghitam dilangit cintaku. Aku ingin menyempurnakan tentang parasmu. Ku tau malam inipun turun hujan. Tapi bukan hujan itu yang memburamkan pandanganku tapi malam makin berkabut. Yang memasung retinaku untuk meraba hadirmu. Yang terselubung kesemuan.
Aku segera ingin terlelap agar bayangmu kurangkul dalam dekap mimpiku..
Tentang kehadiranmu.

Jumat, 21 Januari 2011

Ingin Jujur tapi takut kehilangan

Kau yang ku tau sederhana
yang membuatku terpana
yang buatku percaya cinta itu indah
yang buatku sedih tak terkira
kau yang ada disana
mengajarkan aku tentang dunia cinta
kau merayu tanpa lelah siang malampun lewat dengan canda
Tapi.....
Aku terpaku dalam lamunan karna aku tak tau apa yang kurasa saat ini
apakah aku senang, gembira, atau merana.
Aku ingin sebuah kejujuran darimu
tapi...
Aku sendiri takut untuk jujur padamu..
Aku takut kehilanganmu
aku takut... Tak ada lagi canda.. Tak ada lagi gembira...
Aku takut duka ini yang selalu ada...
Aku binar cahaya tak berkubang rayapi jalan tanpa tujuan..
Kau yang tak pernah ku anggap ada karna kejujuran ini tak sanggup ku lerai...
Aku lemas, aku lemah, akupun tak berdaya kalau harus kehilangan... Airmata kupun menganak di ujung kelopak...
Aku hanya menipu hatiku terlentang di pelataran rindu..
Damai itu hanya impian bagiku...

Rabu, 19 Januari 2011

Ingin Menangis

Aku slalu bertanya tentang pesan dihatiku yang disampaikan jiwa pada raga. Dapatkah merujuk waktu dalam kesedihanku...
Menggerakan bibir dalam himpitan duka yang berkepanjangan.
Bahasa jiwa yang sederhana tapi mengoyak hatiku.
Aku ingin menangis, ingin luapkan semua sesak dada ini.
Lihatlah aku yang menahan segala duka, terhampar ribuan derita..
Ingin kuraungkan lara ini lepaskan kegundahan dalam tangis...
Mungkin lega kurasa...
Semua sakit telah kurasai bahkan menguliti jantungku...
Menyentak raga hingga aliran darah dalam tubuhku...
Tapi aku tak sanggup menangis...
Bahkan aku juga sudah lupa bagaimana menjatuhkan airmata ini..
Aku tetap ingin menangis....
Entahlah dengan bahasa apa dapat mengundang airmata ini yang sudah mampat dihatiku...

Selasa, 18 Januari 2011

Hati Ku Belum Baik

Ketika tiba waktu malam yang mengkristal berjuta juta alasan yg menjatuhkan airmataku.
Tentang hari, tentang cinta, dan tentang aku.
Tepatnya tentang hatiku yang belum baik.
Andai sempat ku menanyai waktu ini, sungguh teramat berat aku selesaikan lipatan kata" yg masih terbata untuk mengeja langkah dalam patrian Asa.
Terlalu enggan hatiku terhenti diantara persinggahan yang mensucikan hati ini.
Liku gaung ceritaku tentang duniaku yang tak terhenti dititik ini.
Terus saja angan berputar putar mencari awal dimana memulai lagi menata hati yang telah hancur.
Duka dan derita mengendap endap dalam jiwa. Aku berharap dengan kepastian tanpa batas.
Cintaku dimana...
Rinduku pun terhampar dimana...
Semua tanya ku pada waktu tak bertepi...
Aku salah...
Aku bersalah...
Ketika rasa berkemas
menjadi tersakiti dengan egoku yang membuat sulit langkah tanpa izin Ilahi.
Mungkinkah disatu titik hari aku dapat membuat lagi kemilau hati ini. Tersadar jiwaku ketika cinta itu telah pergi, menjadi kecil lagi hatiku.
Airmata menjadi genangan diruang jiwa.
Dimana pesonaku dulu...
Dimana kecantikan itu...
Kini tak ada lagi kebanggaan ku. Semua telah terenggut oleh usia.
Waktu kian mengetuk nuraniku, menghempas hati yang telah tersudut oleh duka...
Ekspresi cinta tak lagi mengerling pada ragaku yang menebarkan rindu.
Sungguh malu melingkar tiap" detik kulewati.
Kapan kah musim itu mengizinkan hatiku tanpa resah lagi.
Ya Tuhanku Ilahi Robby.. Dengan Lembut seruku pada tiap" sendi impianku izinkan aku menujuMu dengan satu keinginanku Bahagiakan Hatiku yang belum baik ini...
Meski hadir dalam ketidak berdayaan ku.
Aku menengadah, menunduk penuh haru padaMU.. Hapuskan guratan luka yang menoreh hati walau berbekas dalam kenangan lama.
Aku akantetap disini karna rahmat dari-MU.

Senin, 17 Januari 2011

Sebuah Nama

Tawa riang seketika menghilang, keceriaan tak lagi ada, tersenyumpun sulit rupanya, mengenang Sebuah Nama, sulit aku buang dalam dekap benakku. Sesaat saja kurasakan kebahagiaan itu, ternyata kesedihan itu hantu yang menakutkan. Benarkah ini warna kehidupan yang digariskan oleh Tuhan buat aku jalani. Tentang Sebuah Nama yang sempat singgah dihatiku. Terinspirasi kedalam tiap" aksaraku. Pertemuan yang sangat singkat, hmm setiap derai hujan jatuhkan linangannya bersama itu pula air mataku, drastisnya mengoyak ngoyak nuraniku, nafasnya begitu berdenging ditelingaku. Terkungkung aku jatuh pada Sebuah Nama yang erat melingkar dikalbu. Pernah tercipta begitu indah, dengan suaranya yang merdu menduai duaikan syair syair cinta dan bersenandung lagu lagu rindu. Lagu iwan Fals lagu kesayangannya.. Tercipta semua kedalam rangkaian" syairku. Ku cari pujangga dan pujanggi cinta untuk lebih memahami hatiku merindui Sebuah Nama yang telah menyemangatiku dalam merangkai syair syair manja yang menyimpan sejuta cinta dan ribuan rindu.
RIO..hm ku sebut saja begitu. Nama yang pernah memanja diriku. Sekarang hanya sepenggal cerita untuk kujadikan kenangan. Biarlah pahitnya kubuang bersama kepergianya yang jejaknya pun menghilang. Aku akan tetap menyinta dan tetap akan merindu walau sepiku tak terjamah rindunya. Kini rasaku takan kusembunyikan dibalik sepiku. Sekarang aku makin mengerti apa itu bisikan cinta. Akan merambah dunianya seperti Sebuah Nama yang melesat pergi mengingkari indahnya cinta yang kuberi. Dan aku akan tetap mencari terus sampai Tuhan pun merestui langkahku. RIO hanya Sebuah Nama inspirasi syairku.

Minggu, 16 Januari 2011

Terciptanya Blog

Kujatuhkan jemari jemariku dalam lembar lembar berdebu,kusam dan peka airmata. Disini semua rasa tertumpah. Didendang nasib yang nyata dalam lembar ini tempat persinggahanku. Tiap teka teki hidupku yang penuh misteri dalam buih kehidupan. ku lenakan jemariku dalam lembaran diaryku.
Semua karena kau Teman, kau tau hatiku saat suka ataupun duka dengan ilmu pengetahuan yang kau punyai kau rela memberikan masukan yang berarti padaku yang belum tau apa apa tentang Zaman yang smakin canggih. Kau ajari aku tentang blog ini tentang majunya dunia tempat berbagi. Trimakasihku tak terhingga padamu Kawan. Tiada memandang siapa aku dalam lautan keinginanku.
Jemari ini semakin gemulai dalam bermain main dilembar moderen ini.
Pada waktu yang bergandengan dengan Masa, ku tumbuh menjadi serangkai hurup hurup dalam canda dan duka.
Blog ini sekarang yang jadi perhatian rasaku untuk lebih indah ku jatuhkan jemariku mengoyak misteri yang bersemayam dalam benakku..
Kau ciptakan blog ini kawan untuku...
Kau nun jauh disana di kota yang kukenal dari peta indonesia.
Dan Kalimantan itu tempat peraduanmu. Semangatmu menjalar raih ribuan kewibawaan terimalah salam persahabatan ini tanda terimakasihku. Tak ada yang bisa kuberikan untuk membalas kebaikanmu.. Terimakasih ini takan habis atas kebaikanmu..
Aku belum tentu terbaik untukmu tapi kau beri yang terbaik buatku..
Tentang terciptanya blog ini. Khusus buat
"Md Tabanio"

Sabtu, 15 Januari 2011

Rindu

Aku mencumbui sepenggal kenangan berharap masih menyisakan cinta ini pada waktu yang tak bertepi.
Ntah sampai kapan guratan rindu ini ku simpan dalam memory benakku, sedangkan engkau sudah tak ada lagi disini denganku. Melewati pesona siang ataupun birahi malam. Aku terhenti di titik ini diantara cinta yang kau tebar diruang jiwa.. Dan kini senyum manis ini yang menyimpan berjuta juta kerinduan..

Kamis, 13 Januari 2011

Waktu istirahat

Larut pekat tempatku meracau. Aku mendustai mataku dg hayalan yg tak menentu...
Saat ku lerai hayal dalam pelukan sang malam ingin ku sudahi saja langkah asa yg terjejak dalam pekat bersama ibaku pada mata ini..
Ragaku surut menatap wajah letih yg tumpah ruah dalam jiwa penyimpan duka..
Walau tak mampu terpejam tetap ku bingkai malam dengan kelembutan cinta yg ku tuaskan dalam aksaraku tak ingin terus sembunyikan duka dalam ketiak malam..
Agar saat ku terlelap ingin bermimpi dalam keagungan rindu yang menggugah jiwaku...
Agar mimpi indah ini dapat menyapa hangat raga yang kacau dalam peluh asmara...
Och Tuhan....
Aku memohon pada_MU hilangkan menggigil duka ini yang berserakan dalam kalbuku...
Kosongkan derita ini yang memenuhi distiap ruang nuraniku....
Dan biarkan rindu dan cinta ini yang mampu rebahkan ragaku dengan belaian mimpi yang KAU ciptakan..
Och Tuhan biar ku seka keringat nestapa ini dengan terus saja berdoa pada_MU....
Dan biarkan sang malam tempatku beristirahat dan memejamkan mata tanpa keraguan..
Och Tuhan jagalah aku dalam tidurku dan restui waktu ini tetap milikku.. Dan aku akan tenang dalam istirahat ini...

SAHABAT

Sahabat....
Bukan puja pujiku buatmu untuk besarkan hatimu, tapi kaulah kesejatian cinta....

Sahabat....
Saat badai datang padaku kau tenangkan dg kejernihan hatimu, duniamu tak ku kenal tapi kau kenal diriku dalam keseluruhan yang ku punyai...

Sahabat.....
Kasihmu, cintamu, rindumu semua kau beri padaku, walau aku tak pernah beri apapun padamu. Ketulusanmu itu menggugah nuraniku dan aku tak bisa untuk melepaskanmu...

Sahabat.....
Sakit hatiku ditinggal kekasih tak sebanding sakitnya bila kau berpaling dengan yang lain....

Sahabat.....
Kaulah teman, kawan dalam kesepianku..
Jangan pernah berfikir untuk meninggalkanku. Karna akan menyakitiku..
Takan habis pintaku padamu SAHABAT....

Celoteh hati

Lihatlah senyumku yg selalu berharap berhias mimpi mencapai kesejatian cinta. Wahai CINTA sapalah aku dg belaianmu, senyum ini kutitipkan padamu agar rinduku dapat terpatri. Diantara gulungan udara yg berpacu kurangkai kata demi kata tuk buktikan kebenaran cintaku padamu walau wajahmu belum kutau. Kulukis ditiap dinding hati, sosokmu, elok rautmu, dan wajahmu smua yg ada padamu. Di dalam gelap pendar biasku menerangi langkah mencari apakah kau menjelma sbagai bulan ataukah bintang. Tiada lelah dan takan pernah letih aku akan terus merambah duniamu. CINTA..aku tak pernah mengingkari kebutaanku terhadapmu. Dulu keluguanku telah mencampakanmu, aku tak pernah tau begini sakitnya hidup tanpamu. Duhai CINTA... Ku tak ingin trus berhayal kemasa silam karna tak ada yg bisa ku banggakan kedalamanmu itu semua salahku. Mengeryit pahit aku mengenang mu. Ragaku kian haru menembus lelah ini dalam serpihan CINTA yg ku pecahkan. Biarlah senyum ini tertatih dalam sembunyikan rintihan jiwa tuk dapat menemukanmu lagi. Ku bersadar diri dakam jelaganya hari menapak bimbang ragaku untuk mengemasmu seperti semula. Semangatku takan pernah pudar oleh waktu. Walau dunia inipun tak menginginkan ku. Cintaku terus akan memujamu andaipun aku harus memungut airmata dalam keraguan tanpa alasan. Karna keindahan itu pasti ada dan aku akan merasakan juga kebahagiaan itu pada waktu yg dipercayakan padaku. CINTA OH CINTA sungguh derita ini belum berakhir buatku dalam mencari batas atas penantian ini.

Selasa, 11 Januari 2011

Tentang Semalam

Ku tau itu kau dalam desah malam kau perlahan datang. Tlah ku dengar langkahmu aku mengenalimu dengan jelas. Karna cinta ini menjadi jejak mu.. Sang.? Kau sudah lama kunanti. Tpi semalam kau hadir obati kerinduanku walau sejenak itu sudah cukup..

Apa Yang Salah

Aku mencintaimu apa ada yang salah. Aku merindukanmu juga apa yang salah. Di tepi hatiku dalam tiap desah nafasku tak ingin berpisah dari cintamu. Letih ini lelah ini juga yang membawamu tetap di ruang jiwaku. Peduli ini juga harapan ini tak kan pupus karna kefanaan mu. Aku tetap dengan keinginanku. Apa ada yang salah..?

Hatiku

Dalam stiap titik sudut ruang hatiku ku temukan binar cinta terlukis indah dalam bingkai bayang kesemuan. Tak mampu kuhitung tiap tiap titiknya karna tidak menyisakan sudut duka disana. Bongkahan rindu begitu megah berdekap hangat cinta Disamping jiwaku dan ragaku tak ingin berdesakan dengan serpihan duka. Aku menyimpan erat cinta ini dalam hatiku.

Ku Dengar Langkahmu

Apa lagi yang akan kau dustai. Bercanda dengan waktukah.? Tiada perlu lagi kau sembunyi.. Tiap dawai udara telah menyampaikan pesan kedatanganmu padaku. Burung burungpun telah membisikan padaku kau akan datang. Walau kau berselimut kabut aku telah mengenalimu. Jangan pernah berfikir aku telah melupakanmu aku adalah pemujamu duhai cinta.. Itu pasti langkahmu..

Senin, 10 Januari 2011

Judul tanpa bait bait

Kuhabiskan waktu merangkai tiap bait bait dalam puisiku.
Sampai pegal melingkari jemariku. Aksarapun telah kuhiasi dengan mutiara.kelokanya kubingkai dengan keindahan. Kata manja ku ukir disana tapi...
Kemana hilangnya bait baitku. Ada judul tanpa bait hatiku makin hancur kawan.

Puisiku hilang

Setiap kata kata kurangkai kusamakan dengan hatiku yang sedang aku rasakan. Dalam tiap bait bait ku hiasi kata kata mutiara agar saat kubaca laksana sang penyair sejati. Dalam tiap puisi ku bingkai indah saat ku lagi sedih akan kubaca lagi dan hati jadi tenang. Tapi kemana hilangnya puisiku yang tanpa letih ku rangkai untuk memanja hati. Puisiku hilang.

Tetap sedih

Aku terus melintasi kesedihan ini melawan waktu yang membisu. Aku terus ingin menerangi hatiku dalam kegelapan dengan gurauan kadang tak jelas. Tapi tak bisa ku pungkiri hatiku tetap sedih.

Belum Ada

Kasih sayang adalah tonggak disini nafasku menemu suntuknya hati dalam cinta yang tersesat. Cintaku yang pernah terkikis karena tercipta oleh kesalahanku sendiri, mengunci mati pintu hati.. Satu satu bertamu tapi tak ada yang mengerti kecuali getaran cinta yang dulu pernah kumiliki, selalu memanggil manggil di setiap helaan nafasku. Ageman kebesaran cinta ini semakin langka tuk dapat termiliki. Entah lah dimana aku dengan semua inginku, menemui biduk diujung samudra dengan kerendahan hati sebab jalan ini mengubah hatiku. Ku selalu mengurai rindu ini demi waktu yang berpeluh air mata. Disela balai balai raga dalam buai keringat Asa. Bukan basi tapi riuhnya mengenang jiwa yang renyai duka.. Belum ada yang mampu mengubah hatiku.

Salah lagi

Mau nulis lagi
walau letih tak peduli
sampaikan niat hati
membuat puisi puisi
biar teman kawan dapat mengerti
kalau aku lagi patah hati
kalau aku lagi perlu di puji
kalau aku lagi berbangga hati
kalau aku tak ingin salah lagi
biar bisa ku perbaiki
dalam rangkaian hati
jadi jangan tak perduli

Minggu, 09 Januari 2011

Masih lekat di ingatanku

Ditepi senja yang menawan izinkan aku mengukir didepan rumahmu tentang cinta
tapi, belum sempat aku selesaikan tugasku senja yang menawan telah temaram bersama datangnya sang malam
tapi,masih lekat di ingatanku tentang cinta ini kupersembahkan hanya padamu

Sabtu, 08 Januari 2011

Coba terus

Teruskan niat sampaikan hasrat

teruskan jangan sampai duka melingkar dipenat

teruskan sampai hari kiamat

terus coba terus tapi jangan lupa lupa ingat

terus jangan minggat

Dekap cinta

Entah sampai kapan kunanti dirimu ada disini, ditepi ranting2 malam dalam keanggunan cinta. Dibawah temaram sang rembulan. Rinduku terus memelas dewi kabut agar terpatri jalinan jiwa yang tak ingin putus asa. Kulintasi malam menyusuri jejakmu menguatkan langkah tanpa lelah walau berserak dalam kedinginan dan keheningan tetap ku lalui. Kuraba pekat malam dg rindu yang menyekat ingatanku. Pengembaraan ini bagian berserak cinta dalam jiwaku, berharap raga bertuan dalam kedamaian cinta. Aku takan terhenti diantara pudarnya ingatanku. Diruang memory dan harapanku, yang masih menyisakan manja mencumbui jiwaku. Kan kuhela lelah dalam desah udara agar tak tercerai dalam memaknai adanya dirimu. Dalam titian langkah takan habis nafasku menyebut namamu Duhai CINTA. Kuingin terus melukis indahnya dirimu dalam tiap jejak yang kau lewati, agar binar cahayaku pendar dalam sahaja kata. Walau wajahmu samar dalam selimut misteri. Tapi harapanku takan mati dan tak ingin terkulai dalam pojokan sepi. Inilah ketulusan hatiku dalam mengusung asa seganjang jalan sekuat hati mendekapmu. Duhai sahabat sepiku.

Jumat, 07 Januari 2011

Hasrat jiwa

Kata demi kata ku lantunkan di tepi senja yang indah
dalam semilir angin yang damaikan ragaku
tuk menuntunku pada kedamaian.
pencapaian buaian hasrat, kembali memeluk cinta.
walau raga terpisah biarkan rasa ini selalu terjaga.
sebentar lagi temaram menjemput.
ku masih di sini di sudut hati terbius birunya rindu.
berserak serpihan hati dalam harap
bersua yang senada dengan jiwaku walau senja mulai bergulir.
ku terus membujuk waktu membawamu padaku
agar merasai rindu dalam larung kalbu.

 22 november 2022 selalu ada cerita yang harus dihapus walaupun kadang tidak senada dengan hati  bahagia itu yang selalu menjadi bahan pereb...