Meniti lembar demi lembar resahku, dalam kanvas tanpa warna, dengan airmata yang menuntunku perlahan.
Hati yang menjadi mata, untuk kuberjalan dikegelapan ini.
Setiap tetes menjadi syair syair rasa yang terurai dan terpasrah..
Hasrat terperangkap rela membukukan gundah dalam jemari yang lelah..
Jiwa terpenjara dalam renungan yang membantah waktu...
Tersuruk dalam cengkraman kelam...
Terus berjalan dan berlari tuk menemukan kebahagiaan diri...
Namun tetap dalam kerinduan yang terdalam...
Kuharus merelakan langkah yang tak berarak dalam penantian.
waktu makin menggigilkan Sepi dikisahku yang tak berujung pada sebuah raga.. Larut hayalku dalam renungan jiwa.. Hati hanya mampu mengenang.. Mengungkap masalalu yang kian menghilang.. tapi jiwaTerasa dibuai rindu... ingin rasanya menitip ucapku pada angin nan lalu... namun terdiam mulutku menggumam,,, kapan diri menuai tentram..demi cinta terkasih....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
22 november 2022 selalu ada cerita yang harus dihapus walaupun kadang tidak senada dengan hati bahagia itu yang selalu menjadi bahan pereb...
-
akulah S iapakah aku yang berani menguratkan kasih sayang pada jiwamu Siapakah aku yang merelakan waktu habis karna merindu Siapakah aku...
-
komohon Yank Celalu Resah siapakah aku yang berani menguratkan kasih sayang pada jiwamu Siapakah aku yang merelakan wak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar