Selasa, 01 Maret 2011

cerita cintaku 10

Ketika keindahan cinta itu kunikmati dan tak pernah ada titik kelam.
Cinta Telah terpancar megah melingkar sanubari.
Aku benar benar menjalani hidup dengan kebahagiaan.
Hari hari sibuk tak kurasa..
Hati terpatri dalam kilauan sinar cinta.
10 th sudah umur pernikahanku.
Dan 8 th usia malaikatku.
Seakan waktu kian berjalan cepat.
Sebingkai lukisan kupahat indah dihatiku.
Aku tak pernah berfikir lagi akan resah ataupun gelisah, bahkan aku tak mengenal lagi akan penderitaan.
Aku sangat menikmati hidup ini.
Tapi...
Sudah selama itu, kenapa ada pertanyaan tentang cinta yang tak pernah terungkap.
Aku mulai bingung dengan soal yang sudah sekian lama kubungkam.
Aku tak habis dalam berfikir..
Kenapa...??
Terlalu pentingkah dalamnya samudra untuk diselami..
Terlalu pentingkah luasnya bumi untuk dijengkali....
Terlalu pentingkah....??
Salah apakah dengan cinta...
Bukankah sudah hadir sosok yang telah menggantikan semua cinta yang tak terjangkau..
Bukankah hidupku sudah kupersembahkan tanpa bergeming dalam keheningan...
Untuk apalagi dipermasalahkan..
Aku sudah rela menjalani ini semua...
Dan akan menemanimu hingga takdir memisahkan kita..
Dan pertanyaan yang tidak perlu itu tak usah dibongkar kembali..
Aku sudah menyerah...
Kenapa kekuranganku sekarang yang menjeratku...
Ada apa dengan cinta..
Ini jalan sudah kuselusuri dan aku pengikut yang setia.
kenapa lagi dengan jejak cinta itu..
Ataukah masakan ku sudah tak enak lagi untuk kau rasa..
Ataukah istana ini sudah membuatmu gerah dan kau mencari tampat sejuk yang lain.
Ataukah kecantikanku telah ada yang membandingi..
Aku terus saja bertanya dalam titian hari.
Kemana akan ku larungkan pertanyaanmu.
Sedang aku tak tau jawabannya.
Tapi apakah persembahanku tak layak kau nilai, dalam kesungguhanku hidup bersamamu.
Apa artinya semua ini....
Senjata makan tuankah..??
Ahh..Sudahlah aku tak mau berfikir lebih keras, dengan segala tuntutan yang tak memiliki terdakwa.
Dan kau menjadi hakim yang kesiangan.
Karna pertanyaan itu bukan untukku melainkan untuk dirimu.
Langit tak berawan, bersama bulan yang sepotong dan bintang yang sebutir.. Itukah maksudmu..??
Bahkan secangkir kopi buatanku tak ingin lagi kau tenggak.
Dan aku kalah dengan peperangan yang tidak adil.
Sedang aku masih menikmati sebotol anggur pemberian orang tuaku yang membuatku mabuk dan tak berdaya.
Kini jalan buntu telah kau hadirkan..
Dan kepergianku yang kau inginkan..
Dan kau tak memahami hatiku menjerit..
Air mata yang lama tak tumpah, kau buat danau.
Luka yang sudah sembuh kau gores lagi dengan ketajaman lidahmu.
Cinta...cinta...dan cinta.
Aku bukan tak punya..tapi..??
Aku sudah melupakannya...
Bukankah cinta telah lahir bersama hadirnya malaikatku.
Kenapa penderitaan itu kau kenalkan lagi padaku..
Dan kau membiarkan aku menjadi pengemis cinta.
Dan kau makin menyangkal kekeliruanmu terhadapku.
Kau makin membunuh rasaku terhadapmu.
Ma'af aku memang salah namun penyesalan tak ada artinya.
Inilah penderitaan yang sebenarnya.
Terima kasih, kau telah mengajariku tentang cinta.
dan aku takkan larut dalam kebencian...
Walau sebenarnya, Jiwaku telah menjadi lautan darah yang telah membanjiri luka dan aku tak bisa menemukan dimana letak guratannya.
Inilah akhir cintaku.
Yang membuatku kesepian sepanjang
Jalan.
Dan aku terbuang bagai sampah.
Hina dina. semua karna cinta.
Ya..hanya karna cinta.
Aku tak akan merahasiakan duka dan menjadikannya beku dalam dadaku.
Inilah aku sekarang larung dalam resah.
''Yank Celalu Resah''

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 22 november 2022 selalu ada cerita yang harus dihapus walaupun kadang tidak senada dengan hati  bahagia itu yang selalu menjadi bahan pereb...