Kesedihan makin kukenal dalam urat'' nadiku terus menjalari darah''ku
Membius ruang ruang jiwa dan asaku.
Cinta yang kuyakini mulai lemah, dan membuatku semakin gusar apakah mungkin kata cinta itu bisa kunikmati keindahannya.
Dalm hari yang santun dalam harapan masa aku buyarkan keyakinan memiliki cinta.
Aku melangkah gontai menuju gedung tempatku tautkan asa.
Semangat tak seperti hari kemarin
Aku sengaja meninggikan hari sampai matahari megah menyindirku.
Karna semangat tak menantang lagi aku merasa tak memburu waktu.
Hari pertama masuk sekolahpun kujalani dengan kemalasan walau aku akan menghadiri penjamuan kata.
aku merasa datang terlambat tapi tak peduli dan tak mungkin ada hukuman hari ini gegitu kemalasan memuncak paling tinggi dibenakku.
Pintu gerbangpun sudah terlihat memanggilku untuk masuk tapi langkahku kian pelan.
Dengan manja kemalasan aku sampai pula di gerbang sekolah.
Pandanganku mulai tertuju dikerumunan teman teman tapi aku tak merasa mengenal mereka dengan dekat aku teruskan langkah dengan kaki sedikit menendang rumput yang tak bersalah denganku.
Ah aku tak peduli mungkin meraka adik'' kelas.
mataku tertuju pada satu sosok yang kuberfikir aku pernah mengenalnya.
Jarak 2 meter makin jelas dan telunjukku menunjuk kearah itu sambil berfikir siapakah gerangan..?
Aku tersentak seakan terjaga dari mimpi benarkah yang kulihat??
Seorang yang kemarin ku cari ditengah kerumunan pasar. 
Oh ternyata dia aku mulai tersadar dari kemalasan berfikirku.
Dan diapun begitu..
saling bertanyapun kami mulai saat itu juga hingga tak terasa bel pun berbunyi
Dan dia sempat bertanya aku dikelas berapa. Dengan hati yang sedikit menyombongkan diri aku tak menjawab dengan benar pertanyaannya. Aku bilang ''cari saja nanti juga ketemu''
Dengan gemulai kumelangkah pergi membawa kerinduan yang sempat tertunda.
Hari hari cinta telah dimulai..
Rona wajahpun tak ingin pergi menyolek jiwaku.
ternyata aku telah menemukan cinta diakhir sekolahku.
Aku makin salut dengan cintaku
Mimpi itu tak selamanya mampat di ilusi.
Aku mulai merasakan keindahan cinta.
Apalagi mendapat restu orang  tua.
Dia seorang yang gigih sekolahpun dengan biaya sendiri
Aku perkenalkan  cinta bukan pertama dihatiku tapi yang memiliki ku untuk pertama kalinya.
Sepulang sekolah dia bekerja diperpustakaan tempat bapakku bekerja dan ketika libur dia mesti membantu pamannya berjualan baju dipasar.
dia anak pindahan sekolah lain karnanya aku tak pernah menemuinya sebelumnya.
Begitulah dia yang pertama membuat tanda cinta dihatiku.
Dan ceritaku belum berakhir.
waktu makin menggigilkan Sepi dikisahku yang tak berujung pada sebuah raga.. Larut hayalku dalam renungan jiwa.. Hati hanya mampu mengenang.. Mengungkap masalalu yang kian menghilang.. tapi jiwaTerasa dibuai rindu... ingin rasanya menitip ucapku pada angin nan lalu... namun terdiam mulutku menggumam,,, kapan diri menuai tentram..demi cinta terkasih....
Minggu, 20 Februari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
22 november 2022 selalu ada cerita yang harus dihapus walaupun kadang tidak senada dengan hati bahagia itu yang selalu menjadi bahan pereb...
- 
komohon Yank Celalu Resah siapakah aku yang berani menguratkan kasih sayang pada jiwamu Siapakah aku yang merelakan wak...
- 
Jam brapa ini.... Oh hari ini juga hari apa... Achhh.... Aku seperti orang bingung Menerka detak detik berlalu... Bahkan waktu teramat c...
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar