Kamis, 17 Februari 2011

''TENTANG RASAKU''

Malam makin gelap dengan rasaku
Diantara setiaku yang bersembunyi di balik wajah terangmu...
Aku makin gelisah....
Kuingin terpejam sejenak dan merasai sedikit ngiang syahdu tentangmu...
Tentang rasa yang punah bersama indah...
Aku tak mengerti mengapa suaramu selalu saja datang dan menjamah kesendirianku...
Dalam kepasrahanku kubiarkan kenangan memenuhi hatiku...
Dikantung mataku yang makin menghitam yang menyimpan segala kesedihan.....
Bisikan terakhir yang tak pernah kudengar..
Kini hanya ku sia siakan waktu yang membuat kebodohanku sendiri...
Aku kira kau mampu membalut sedihku..
Malangnya kaupun menjauh pergi, dan bersembunyi dibalik tangisku...
Dan langkahku terhenti dihatimu...
Sahabat Sepku ada yang tak pernah berhenti mengejarku ialah kenangan bersamamu, yang menjadi api yang tak pernah mati mati ditanganku...
Terlalu banyak andai andaiku tentang kenangan...
Laknat Benar aku ini....
Menyinta kelembutan yang terlahir dari kehangatanmu yang begitu sempurna...
Rengekanku memecah sendi sendiku, darah dari luka makin membanjiri kerinduanku...
Dengan sedikit tangis untuk menepis bahwasannya cintamu tak termiliki...
Sahabat Sepiku mungkinkah kau mau mengerti tentang rasa ini yang sekarang menjadi jarak diantara kita...
Aku makin berputar putar dalam kerinduan tanpa ampun...
Aku kian terbakar dengan rasa ini...
Detik detik berlalu aku selalu menangis dibahu kenangan...
Kau adalah bintang yang menumbuhkan cahaya pantulan kerinduan tentang rasaku padamu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 22 november 2022 selalu ada cerita yang harus dihapus walaupun kadang tidak senada dengan hati  bahagia itu yang selalu menjadi bahan pereb...