Aku tak dapat menghitung berapa hembusan nafasku yang lagi lagi menerka wajahmu.
Imajiku tentang parasmu yang belum usai kulukis didinding hati.
Aku tak dapat sembunyikan rindu dan cintaku padamu.
Bibirku selalu ingin mengucapkan kau "SAHABAT SEPIKU".
Terus kubasahi lukaku ditiap desah nafas, agar sesekali kau hadir diteras mimpiku.
Suaraku terdengar lirih begitu sayup sayup memanggilmu.
Dan bayangmu terlihat jelas bergandengan dengan wajah wajah malam.
Sehingganya kusindir pekat yang makin menghitam dilangit cintaku. Aku ingin menyempurnakan tentang parasmu. Ku tau malam inipun turun hujan. Tapi bukan hujan itu yang memburamkan pandanganku tapi malam makin berkabut. Yang memasung retinaku untuk meraba hadirmu. Yang terselubung kesemuan.
Aku segera ingin terlelap agar bayangmu kurangkul dalam dekap mimpiku..
Tentang kehadiranmu.
waktu makin menggigilkan Sepi dikisahku yang tak berujung pada sebuah raga.. Larut hayalku dalam renungan jiwa.. Hati hanya mampu mengenang.. Mengungkap masalalu yang kian menghilang.. tapi jiwaTerasa dibuai rindu... ingin rasanya menitip ucapku pada angin nan lalu... namun terdiam mulutku menggumam,,, kapan diri menuai tentram..demi cinta terkasih....
Senin, 24 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
22 november 2022 selalu ada cerita yang harus dihapus walaupun kadang tidak senada dengan hati bahagia itu yang selalu menjadi bahan pereb...
-
akulah S iapakah aku yang berani menguratkan kasih sayang pada jiwamu Siapakah aku yang merelakan waktu habis karna merindu Siapakah aku...
-
komohon Yank Celalu Resah siapakah aku yang berani menguratkan kasih sayang pada jiwamu Siapakah aku yang merelakan wak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar