Selasa, 25 Januari 2011

"SANG"

ku sebut saja begitu tentang kerahasiaan dirimu yang menjadi misteri cintaku
ku tautkan rasa dalam tiap langkah menunggu dan menanti tiada batas maknamu
dengan renyai raga yang tersebab aku masih meminum air kemarin.
Bukan basi tapi riuh laraku menggenang diatas kenangan masa lalu yang sudah lama ingin ku buang
tentang cintaku yang menjadi arus deras tempat ku tautkan sampan rinduku. Walau tapak kaki terus saja meniti di tiap keindahan yang pernah kau beri.
"SANG"
langitku hitam berarakan saat aku mengukur perjalanan ratapanku. Dengan meracau membantah hari tentang keberadaanmu yang belum jua kutemui.
Aku selalu saja tertegun saat duduk ditepi pantai.
Saat rinduku menatap ombak yang mengecup bibir pantai dengan detik ada air bening jatuh dipipiku.
Apakah ini kecintaanku yang belum jua terbuncah atau aku masih saja mengenangmu.
Aku bagai samudra ikhlas menerima tiap gelisah muara, yang menghidupi berjuta nelayan dengan memeram resah nahkoda yang selalu rindu dermaga. Dan kau hilang dengan kebersamaan
"SANG"
aku trus saja melulur hari memanja hatiku tentang kau yang masih lekat di ingatanku.tapi tanpa ingin menikmati duka.
Aku berkelana diantara hingar bingar cinta. Tapi aku tak menemui titik yang sama dengan hatiku. Aku merasa makin ketinggalan bersama waktu yang kubuang sia sia.
"SANG"
misterimu belum terpecahkan. Aku kalah saat ini. Tapi langkahku takan usai sampai disini..
Walau keberadaanmu masih rahasia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 22 november 2022 selalu ada cerita yang harus dihapus walaupun kadang tidak senada dengan hati  bahagia itu yang selalu menjadi bahan pereb...